Jatiluwih Festival Masuk COE 2023 Bali

Jatiluwih Festival Masuk COE 2023 Bali

Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali meluncurkan Calendar of Event (COE) 2023, beberapa waktu lalu. Berdasarkan COE itu, sepanjang tahun 2023, akan digelar sebanyak 66 kegiatan di Pulau Dewata. Dari 66 kegiatan itu, Jatiluwih Festival masuk di dalamnya. Dalam COE tersebut, Jatiluwih Festival bakal digelar pada tanggal 16-17 Juni 2023. “Kami belum tahu kalau Jatiluwih Festival masuk COE 2023 Bali. Kalau betul, maka kami harus siap mengikuti agenda tersebut,” kata Manajer Operasional, Nengah Sutirtayasa, SE., Kamis (16/2).

Jika event-event yang masuk COE itu nantinya dibantu untuk pendanaan, maka akan menjadi event yang lebih besar. Berbagai materi budaya bisa dijadikan ajang untuk berpromosi melalui event budaya. Kalau pun tidak, maka dana Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih bisa dimanfaatkan untuk menggelar event promosi tersebut. “Kalau dananya dibantu, maka akan dapat menggelar event lebih bagus lagi. Event ini nantinya bertajuk tentang pertanian. Semua kegiatan seni budaya itu terkait dengan pertanian,” ucapnya.

Dalam festival nantinya, seluruh acara akan memadukan kebudayaan dan kesenian tradisional, seni pertunjukan, seni musik, seni rupa, produk-produk kreatif dan kuliner khas Jatiluwih, serta menunjukkan potensi alam yang ada di Jatiluwih. “Selama ini, Jatiluwih memang konsisten menggelar event untuk promosi DTW. Termasuk pada saat pandemic. Hanya saja, event-event yang digelar itu kecil tak melibatkan banyak orang,” sebutnya.

Sekarang situasi menuju normal, maka event kembali digenjot. Itu sebagai salah satu kegiatan manajemen untuk menggaungkan Jatiluwih untuk menarik kunjungan wisatawan. Jatiluwih Festival yang biasanya digelar pada September, namun untuk tahun 2023 ini akan disesuaikan dengan, COE serta dikemas dengan situasi jaman saat itu. “Kami lihat dulu jadwal event dari COE 2023 Dispar Bali, kami ikuti jadwal yang ada itu,” lanjutnya.

Lalu, terkait dengan kunjungan wisatawan, DTW Jatiluwih menjadi pilihan wisatawan mancanegara maupun domestic. Setelah open border, kunjungan wisatawan ke Jatiluwih pelan-pelan mulai meningkat, termasuk kunjungan wisatawan mancanegara yang terus mengalir ke objek yang mengandalkan panorama sawah ini. “Kalau jumlah kunjungan saat ini, baru 60 persen dari sebelum pandemic,” sebutnya.

Diawal pandemic Covid-19, jumlah kunjungan wisman ke DTW Jatiluwih itu hanya 5 – 10 orang per hari. Lalu, adanya kebijakan pemerintah yang mempermudah calon perjalanan wisata, kemudian meningkat menjadi 50 orang per hari. Namun, setelah open border yang dialakukan oleh pemerintah, jumlah kunjungan sampai hari ini mencapai 500 pengunjung per hari. Itu didominasi wisatawan mancanegara dari Eropa, Perancis, India, Amerika, dan Singapore,” sebutnya serius. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us