Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar bersinergi dengan Yayasan Sarwa Sukhinah Bhawantu menggelar Konseling Pra Perkawinan Hindu bagi calon pengantin di Taman Inspirasi Muntig Siokan Jumat(24/6). Acara ini dibuka secara resmi Walikota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara ditandai dengan pengalungan tanda peserta.
Walikota Jaya Negara mengatakan, remaja merupakan individu-individu calon pengantin yang akan membangun keluarga dan calon orang tua bagi anak-anak yang dilahirkan. Sehingga perlu disiapkan agar memiliki perencanaan dan kesiapan agar memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga. Kesiapan berkeluarga merupakan salah satu kunci terbangunnya ketahanan keluarga dan keluarga keluarga yang berkualitas. “Dengan kesiapan yang matang nantinya diharapkan mampu melahirkan generasi yang juga berkualitas,” katanya.
Selain itu Calon pengantin yang akan menikah perlu mempersiapan kondisi kesehatannya agar dapat menjalankan kehamilan sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan menciptakan keluarga yang sejahtera dan berkualitas. “Oleh karena itu konseling pra perkawinan menuju keluarga sukhinah bagi calon pengantin tetap diberikan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan dan penularan covid-19 melalui adaptasi kebiasaan baru,” bebernya.
Konseling Pra Perkawinan menuju keluarga Sukhinah Bagi calon pengantin yang telah direncanakan bisa menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), persoalan gagal tumbuh pada anak (stunting) yang menjadi tantangan dalam pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Dengan konseling pra perkawinan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan pemahaman calon pengantin untuk merencanakan kehamilan, menjaga jarak kehamilan yang juga menentukan kualitas anak. “Yang terpenting setelah mengikuti pra perkawinan ini jangan sampai saat perkawinan terjadi pasanganya berbeda,” paparnya.
Ketua Yayasan Sarwa Sukhinah Bhawantu, Dr. IDa Ayu Alit Maharatni S.P.Si, M.Si mengatakan, Konseling Pra Perkawinana Hindu diikuti sebanyak 8 pasang calon pengantin, dari sebelumnya sosialisasi diikuti sebanyak 40 pasang dari 4 kecamatan se Kota Denpasar. Acara berlangsung selama tiga hari yakni sampai Hari Minggu mendatang. Konseling Pra Perkawinan ini menggunakan 5 modul untuk mengantarkan mereka untuk siap melanjutkan ke jenjang grahasta.
Pertama mereka belajar adat budaya sekaligus agama, selama pelatihan materi diberikan hanya 30 persen dan 70 persen lagi adalah praktek. Seperti dasar-dasar mereka masuk menjadi wanita Hindu Bali ke banjar, mendapatkan pelatihan membuat canang sederhana. Kemudian laki laki mengulat klakat, ngebet sate dan lain -lain. “Kami juga memberikan modul psikologi tentang perubahan identitas mereka adaptasi terhadap lingkungan baru setelah perkawinan saling mengerti saling menerima dan saling siap atas kekurangan dan kelebihan pasangan,” ujarnya
(BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *