Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan terhadap karya pitra yadnya dan manusa yadnya nyekah massal, metatah, mepetik dan menek kelih yang dilaksanakan Krama Desa Adat Baha, Kecamatan Mengwi, bertempat di Wantilan Desa Adat Baha, Kamis (21/4). “Kami atas nama Pemkab Badung merasa senang dan bangga melihat gotong-royong krama Desa Adat Baha sehingga pelaksanaan karya dapat berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan bersama,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta berharap kepada krama yang memiliki sawa agar betul-betul mengikuti jalannya karya mulai dari awal hingga ngelinggihang ring merajan (rong telu) serta didasari atas hati yang tulus ikhlas. “Selain itu dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut catur loka pala. Meajar-ajar ke Utara di Pura Beratan, Barat ke Batu Kau, Selatan ke Uluwatu, dan Timur ke Goa Lawah. Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut Dewa Pretista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep Padu Muka,”jelasnya.
Dalam acara yang dihadiri Anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, Anggota DPRD Badung I Made Yudana, Ni Luh Gede Rara Hita, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Baha Wayan Rusih, Bendesa Adat Baha Made Ngastawa, serta tokoh masyarakat setempat itu, Bupati Giri Prasta menghaturkan punia secara pribadi sebesar Rp.20 Juta.
Prawartaka karya Made Ngastawa yang juga sebagai Bendesa Adat Baha menyampaikan terimakasih atas kehadiran Murdaning Jagad Badung Bapak Bupati Badung serta undangan yang lain, dalam karya Nyekah Masal ini yang sudah memberikan bantuan sehingga dapat meringankan beban para pemilik sawa. Dilaporkan untuk upacara ngaben dan nyekah ini diikuti sebanyak 36 sawa, metatah 11, mepetik 9, menek kelih 11, ngelungah 5. Biaya upacara bersumber dari pemilik sawa dengan cara urunan sebesar Rp 3 juta per sawa. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *