Kecak Dance Pentas Kembali di Open Stage ARMA

Kecak Dance Pentas Kembali di Open Stage ARMA

Jika sedang berwisata di Bali, tepatnya di kawasan Ubud berkunjunglah ke Agung Rai Museum of Art (ARMA). Tempat wisata yang beralamat di Jalan Raya Pengosekan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini sangat identik dengan pertunjukan budayanya. “Tahun ini, ARMA kembali mengadakan pertunjukan seni regular di open stage, seperti Kecak Dance setiap Sabtu pukul 07.00 malam, Barong Dance setiap Minggu pukul 07.00 malam dan Legong Lasem Peliatan setiap Rabu pukul 07.00 malam,” kata Genaral Manager ARMA Museum & Resort, Made Suhartana, Jumat (15/7)

Setelah hampir 2 tahun tidaki melakukan aktivitas pentas seni akibat dampak pandemic Covid-19, kini di masa menuju epidemic ini kembali menggelar pertunjukan seni. “Selain itu, kami memiliki rencana untuk mementaskan pertunjukan-pertunjukan seni lainnya serta akan ada special performance (non regular) juga,” papar Made Suhartana.

ARMA telah mempromosikan seni dan budaya Bali kepada para turis, baik yang sudah datang ataupun yang akan datang ke ARMA. Salah satu bentuk promosinya berupa class atau workshop yang sudah berjalan selama ini di ARMA, seperti golden hour, rindik, yoga class, egg painting, silver class, offering making, Balinese painting lecture & working tour, painting class, Balinese batik, wood carving, Balinese cooking, Balinese dance dan Balinese gamelan. “Kegiatan workshop telah banyak diikuti oleh tamu-tamu dari travel agent,” imbuhnya.

Pentas seni mulai dilaksankan pada Sabtu, 16 Juli 2022 pukul 07.00 malam dengan menampilkan pentas perdana kembali Kecak Dance di open stage ARMA. “Penonton bisa membeli tiketnya secara langsung sebelum pertunjukan dimulai ataupun booking terlebih dahulu via WA: +62 812-3791-8065. Dengan menonton pertunjukan Kecak Dance, penonton juga berpartisipasi dalam melestarikan Budaya dan Seni Indonesia melalui ARMA Foundation,” pungkas Made Suhartana.

ARMA didirikan dengan visi dan misi untuk menjaga dan melestarikan seni dan budaya Bali. Bapak Anak Agung Gde Rai, selaku founder ARMA telah berkomitmen untuk mendukung komunitas-komunitas lokal dalam berkesenian. Untuk itu, didirikanlah Sanggar ARMA sebagai wadah bagi anak-anak sekitaran Ubud belajar menari, megambel ataupun melukis. Selain itu, ARMA juga memberi ruang bagi para seniman dalam mempertontonkan karya-karyanya di lobby museum melalui kegiatan pameran. Pameran bisa terdiri dari artis lokal, nasional ataupun mancanegara bahkan kolaborasi. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us