Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tegak lurus mengimplementasikan arahan Presiden Jokowi, untuk membangun Indonesia dari desa dengan memperkuat desa melalui penyaluran dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan Dana Insentif Desa (DID). “Dana ini diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan,” kata Bupati Badung Nyoman Giri Prasta di sela-sela acara penyerahan dana BKK di Kecamatan Petang, Kecamatan Mengwi dan Kecamatan Abiansemal, Senin (27/2).
Rincian dana BKK di setiap kecamatan sebagai berikut, Kecamatan Petang jumlah penerima 6 desa memperoleh dana BKK sebesar Rp. 56.052.691.389, Kecamatan Mengwi jumlah penerima 15 desa memperoleh dana BKK sebesar Rp. 142.858.136.906, Kecamatan Abiansemal jumlah penerima 17 desa memperoleh dana BKK sebesar Rp. 170.229.265.369. “Hari ini kami menyalurkan dana Bantuan Keuangan Khusus untuk desa, sekaligus mensosialisasikan program kita di Badung sekarang ini, kita memiliki program dana insentif desa,” jelasnya.
Dana insentif desa ini sumbernya 10 persen dari pajak dan retribusi. Contoh sekarang Rp 460 miliar, dari dana ini akan gerakkan menjadi insentif desa adalah 20 persennya, yaitu Rp 92 miliar. “Dari dana inilah kami akan dorong ke pemerintah desa, agar desa bisa melakukan sebuah inovasi terkait integrasi data, pelaksanaan TPS3R, pelestarian seni dan budaya, maupun optimalisasi pertanian perkebunan berkelanjutan, mengatasi stunting dan seterusnya,” ungkapnya.
Bupati Giri Prasta juga mengingatkan pemerintah desa, bahwa pihaknya tidak mau menerima laporan tanpa dibarengi dengan data yang valid. Karena menurut Giri Prasta desa yang presisi atau desa yang mampu menghadirkan data dengan tingkat akurasi dan ketepatan tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desanya, akan diberikan penghargaan berupa Dana Insentif Desa yang lebih besar dari desa lainnya. Bahkan disebutkan lebih lanjut akan ada desa, yang mendapatkan dana insentif sampai dengan Rp 120 miliar.
Disisi lain untuk penguatan Bumdes di masing-masing desa, Bupati Giri Prasta menjelaskan bahwa Pemkab Badung telah menggulirkan beragam skema program pemberdayaan, antara lain BKK, bansos, hibah dan sebagainya yang disesuaikan dengan potensi desa, di luar dana rutin. “Tidak ada nanti desa pembangunannya monoton hanya segini-segini saja, tidak ada lompatan. Desa itu harus melakukan lompatan, karena inilah yang kita mau dengan memberikan genjotan sehingga desa itu sekarang berlomba-lomba punya semangat untuk membangun wilayah,” paparnya.
Bupati Giri Prasta juga ingin Bumdes ini betul-betul berjalan dengan baik, salah satunya untuk memberikan jawaban kepada masyarakat dengan hidupnya bumdes berarti ekonomi berputar dengan baik. “Itulah maka kami harus dampingi dengan moral maupun finansial untuk meningkatkan pendapatan bumdes maupun untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *