Idenya sangat kreatif. Goresannya lugas dan lihai dalam memilih warna. Degradasi warna sudah tampak, namun yang terpenting adalah eksplor mereka terhadap lingkungan yang indah, sejuk dan asri. Itulah suasana kegiatan melukis bersama di pinggir Sungai YehBaat Jatiluwih, beberapa waktu lalu. Lokasi kegiatan itu, memang sengaja dipilih sebagai upaya untuk menggairahkan kegemaran melukis di kalangan anak-anak di masa pandemi Covid-19. “Kegiatan ini untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap alam lingkungan,” kata Owner Villa YehBaat Jatiluwih Tabanan, M Rusnaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan waktu anak-anak Jatiluwih pada masa pandemi. Dengan memberikan ajang seperti ini, mereka tampak ceria, selalu bermain bersama, bergembira di alam yang indah. Sungguh menarik bila sambil bermain mereka bisa menunjukkan keceriaan dan keindahan alam Jatiluwih melalui visual yaitu lukisan. “Putra-putri Bali sudah mempunyai kecintaan pada keindahan. Dengan mengenalkan teknik dasar menggambar mereka pasti lebih mudah berkembang, dan mungkin saja suatu saat bisa memunculkan pelukis-pelukis millenial yang fenomenal. “Kami juga mencari bibit-bibit perupa dari Jatiluwih,” harapnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin lebih mengenalkan salah satu kekayaan alam Jatiluwih, sawah terasering dan sistem subaknya, keindahan sungainya serta kejernihan airnya yang luar biasa di sungai YehBaat. “Kebetulan Villa YehBaat menyiapkan ruang hijau ramah anak untuk anak-anak, sehingga bisa beraktivitas dengan gembira dan aman. Di areal villa kami sangat indah yang akan sangat indah kalau diangkat ke dalam seni lukis,” imbuhnya.
Pelukis I Nyoman Ari Winata yang memandu kegiatan tersebut mengatakan, melukis bersama ini diikuti 20 orang, dari 15 orang yang diundang. Peserta dibatasi karena masa pandemi. Protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 tetap diterapkan. Namun, saat menggambar ada yang membuka masker, karena melukis di tempat terbuka, terkena sinar matahari dan cuaca yang sejuk. “Anak-anak bisa berekspresi dan bisa mengaplikasikannya dalam bentuk-bentuk karya seni. Karena pertama kali melukis, mereka cenderung menggambar hal-hal yang paling dekat dengan lingkungan mereka,” kata pelukis dari Desa Pitra Tabanan ini.
Ada sapi, sawah, gunung, pepohonan, sungai dan interaksi-interaksi yang dekat dengan mereka. Jadi, hasil karya mereka terbilang bagus. Respons anak-anak juga bagus, mungkin karena pertama kali melukis. Tetapi dari keseluruhan, antusiasme dan semangat mereka, terlihat dalam lukisan. Kawasan Daya tarik Wisata (DTW) Jatiluwih dapat memberikan kesempatan kepada generasi muda melihat kehindahan alam dengan udaranya yang sejuk dan sehat, serta air mengalir jernih. Kegiatan ini disupport tim, beserta Ibu-ibu Jatiluwih. “Mudah-mudahan mampu memberi vibrasi yang positif dan sehat untuk Bali dan Indonesia di saat pandemi ini. Kami harap kegiatan ini dapat memberi harapan baru dalam masa-masa pandemi ini,” tutup Ari. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *