Kelurahan Sanur melaksanakan pemantauan Protokol Kesehatan (Prokes) terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Kelurahan Sanur, Jumat (29/1).
Kegiatan ini dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran penularan Covid-29. “Kegiatan pemantauan prokes ini berlangsung selama satu bulan, sejak 18 Januari – 18 Februari 2021 dengan berbasis Satgas Dusun, Lingkungan dan Banjar,” kata Lurah Sanur, Ida Bagus Raka Jisnu.
Pelaksanaan pemantauan ini melibatkan seluruh Satgas Covid-19 di masing-masing banjar di wilayah kelurahan Sanur dan dibagi menjadi 2 shift, yaitu pagi dan sore. Sasarannya, pelaku usaha, masyarakat yang melintasi wilayah sanur dan warga setempat. “Dalam pemantauan ini, kami juga menghimbau dan mengedukasi masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami juga melaksanakan pembagian masker kepada masyarakat dan menghimbau agar tidak melakukan bepergian jika tidak penting sekali,” ujarnya.
Selama pemantauan tidak menemukan pelanggaran. Semua sudah menerapkan prokes dengan baik. “Kami berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengikuti anjuran prokes, sehingga bisa semua terlepas dari penularan virus covid-19. Serta dapat menekan angka penyebaran virus covid-19 dan untuk capaian saat ini agar dapat ditingkatkan supaya lebih baik dan taat lagi dalam mengikuti protokol kesehatan,” pungkas Raka Jisnu. (BTN/bud)
[16:07, 29/01/2021] Budarsana: Bupati Giri Prasta Terima Vaksin Covid-19 Dosis Kedua
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menerima vaksin dosis kedua bertempat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung, Jumat (29/1). Suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama sudah diterimanya 14 hari lalu, yakni pada Jumat (15/1). Sama seperti sebelumnya, sebelum menerima suntikan vaksin, Bupati Giri Prasta menerapkan protokol kesehatan sebelum masuk ke ruang vaksinasi, pengecekan suhu tubuh, menjalani screening dan menyatakan siap untuk menerima vaksin.
Usai menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, Bupati Giri Prasta mengikuti proses observasi kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) selama sekitar 30 menit. “Saya
merasakan hal yang sama, seperti saat melakukan vaksin dosis pertama dua minggu yang lalu. Tidak terasa. Kalau dulu setelah 2 jam hanya sedikit mengantuk, sekarang saya kira juga sama saja. Dua dosis suntikan ini akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan lebih efektif di masa yang akan datang,” terang Giri Prasta.
Dalam upaya menekan penyebaran Covid-19, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat agar selalu patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M yaitu Menggunakan masker, Mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir serta Menjaga jarak dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Disamping itu, Bupati telah menyiapkan langkah preventif berupa penambahan jumlah kamar ruang isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Mangusada
Kepala Dinas Kesehatan dr. I Nyoman Gunarta didampingi Dirut RSD Mangusada dr. Ketut Japa menjelaskan, vaksinasi dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Dosis pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Selang 14 hari dari pemberian dosis pertama, dilanjutkan dengan suntikan kedua yang bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya. “Antibodi tersebut baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan,” jelas pejabat asal Sibanggede ini. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *