Bagi yang sudah biasa tinggal di De Klumpu Bali Eco Tradi, pasti ingat dengan pengalaman menjelajahi alam pedesaan dengan asrinya persawahan serta aktivitas masyarakatnya yang sangat menarik. Itu, karena akomodasi yang terletak di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini memiliki atraksi wisata, seperti trekking dan cycling yang menjadi keunggulan dari resort di alam persawahan itu. Bukan sepedanya yang menarik, tetapi jalurnya yang unik, yakni melintas di alam pedesaan masih asri dan aktivitas budaya oleh masyarakatnya masih sangat kental, sehingga sangat manis untuk menjelajahinya atau hanya sekedar transit.
De Klumpu Bali Eco Tradi ini menawarkan berbagai layanan dan fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para tamu. Layanan kamar 24 jam, WiFi gratis di semua kamar, satpam 24 jam, layanan kebersihan harian, perapian ada dalam daftar hal-hal yang para tamu dapat nikmati. Menariknya, kamar dirancang untuk memberikan tingkat kenyamanan optimal dengan dekorasi dan fasilitas yang nyaman seperti, minuman selamat datang gratis, cermin, sandal, handuk. Akses ke ruangan yoga, kolam renang luar ruangan, spa, pijat, taman di hotel.
Maka wajar, De Klumpu Bali Eco Tradi menjadi pilihan bagi wisatawan yang sangat baik untuk menjelajahi Bali atau untuk sekadar bersantai dan menyegarkan diri. Daerah ini juga sangat populer untuk bersepeda, dan akomodasi menyediakan rental sepeda dan mobil. Satu aktivitas menarik, yaitu trekking, menjelajahi alam pedesaan yang benar-benar adem. “Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat hingga Level 4 sekarang ini, De Klumpu Bali Eco Tradi sejak 4 Juli 2021 – sampai sekarang. Aktivitas yang kami lakukan hanya merawat kebun dan property,” kata Operational Manager, Pande Putu Kariawan, Jumat (20/8).
Selama PPKM ini, sebanyak 24 staff dan karywan hanya bekerja secara bergiliran untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di areal hotel, menata taman dan mengganti tanaman yang rusak serta menambah dengan tanaman baru. Demikian pula merawat sepeda yang biasa dipakai para wisatawan untuk menjelajahi desa saat pariwisata masih normal. “Saat tidak ada kunjungan ini, kami hanya bisa menjaga dan merawat akomodasi dengan segala fasilitasnya. Kami lebih banyak bekerja tanpa gaji, karena tidak ada pemasukan. Untuk biaya perawatan itu, kami sudah menjual beberapa aset, seperti mobil,” ujarnya pasrah.
Kariawan berharap, pemerintah bisa menyeimbangkan kepentingan kesehatan dan ekonomi dengan membuka pariwisata Bali untuk internasional. Tentu, harus diikuti dengan menjalani kehidupan era baru dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sehingga tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19, malah justru penurun dan menghilang. Penerapan PPKM ini memang baik untuk menekan kasus, tetapi ekonomi pmasyarakat juga tertekan. “Kami berharap PPKM untuk seri berikutnya tidak ada, dan pariwisata segara dibuka dengan pengetatan prokes,” harapnya,. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *