Denpasar “Mebarung” dalam pelaksanaan Denpasar Festival ke-13 (Denfest) memadukan seni tari, tabuh dan pedalangan yang sangat apik. Seniman Denpasar itu mengangkat kisah Barong Swari yang disiarkan melalui chanel youtube kreativi denpasar, Kamis (24/12).
Seniman yang terlibat, diantaranya Dalang Agung Wisnawa (I Made Sartika), Walu Nateng Dirah (I Made Rai Sunarta), Rarung (Putu Ambara dan Aditya Pramana), Lenda Lendi (Ni Kadek Nadia Oktaviani dan Ni Kadek Indah Juniati), Telek (Putu Ayu Widya), Jauk (Ketut Pande Wiradharma), Barong (Putu Ananta Khrsna Maharana), Topeng Sidakarya (Made Rai Sunarta) serta diiiringi gambelan Sanggar Genta Wisesa.
Dalang Agung Wisnawa membuka pementasan dengan tarian kayonan dan memulai kisah dari Barong Swari. Dikisahkan Dewa Siwa menguji kesetiaan dari Dewi Uma. Dia meminta ibu Dewa Ganesha itu untuk turun ke bumi mencari susu. Permintaan tersebut dengan segera dilaksanakan Dewi Uma. Dewi Uma akhirnya menemukan seorang penggembala sapi yang tiada lain adalah suaminya yang sedang menyamar.
Dewi Uma meminta sedikit susu sapi, namun pengembala menberikan syarat jika mengunginkan susu sapi ini harus mau melayani nya. Saking pentingnya susu itu bagi suaminya, Dewi Uma mau melakukan perbuatan terlarang itu. Dewi Uma kembali untuk menyerahkan susu kepada suaminya. Siwa bertanya dari mana susu itu diperoleh dan gimana caranya. Karena panik, Uma berbohong.
Siwa pun memanggil anaknya, Dewa Ganesha, untuk melakukan tenung guna mengetahui dari mana susu itu berasal. Mendengar penghianatan yang dilakukan Dewi Uma, Dewa Siwa marah dan mengutuk istrinya menjadi Dewi Durga. Selanjutnya, Durga diturunkan ke bumi serta menebar berbagai wabah penyakit yang disebut gering.
Untuk mengatasi wabah tersebut manusia melakukan memanjatkan permohonan. Siwa mengutus Dewa Tri Murti turun ke dunia menuntun manusia melenyapkan wabah hingga penderitaan dan kesedihan. Dewa Brahma turun menjadi Topeng Bang. Dewa Wisnu turun menjadi Topeng Telek. Sedangkan Dewa Iswara turun menjadi Barong.
Agung Wisnawa koordinator Sanggar Genta Wisesa menyampaikan, penampilan Denpasar Mebarung dengan mengangkat kisah Barong Swari sebagai cerminan kita bersama untuk selalu mulat sarira mawas diri memohon petunjuk kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa dan manifestasinya memberikan kita tuntunan dan selalu waspada serta terhindar dari wabah. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar, Badan Kreatif Denpasar yang terus memberikan dukungan untuk bangkit bersama dalam masa pandemi ini. “Mesti dalam masa pandemi dan keterbatasan ruang ekspresi insan seni menjadi hal penting. Seperti dalam tema Denfest tahun ini kreativitas meretas batas,” ucapnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *