Ratusan cakepan lontar di bumi makepung, Jembrana berhasil dirawat atau dikonservasi melalui pelaksanan Bulan Bahasa Bali. Penyelamatan literasi warisan leluhur berupa lontar itu melibatkan penyuluh bahasa Bali dan warga pemilik lontar. Pada pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI ini dipusatkan di Merajan Dadia Kayu Selemm Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, puluhan cakep lontar dibersihkan dan dirawat dengan menggunakan minyak sereh dan bubuk kemiri.
Sejumlah cakep lontar yang di jumpai di Dadia Pasek Kayu Selem ini, sebagian kondisinya rusak, termasuk cakepan lembaran lontar yang tak beraturan. Lontar warisan tetua keluarga Pasek Kayu Selem, yang dikonservasi berupa lontar kewisesan, usada termasuk pipil serta pengayam ayaman. “Kami mengawali dengan prosesi matur piuning dan nedunan lontar dari gedong penyimpananya, lontar- lontar tersebut satu per satu dibersihan, tentu dengan kehati-hatian. Pasalnya, bila salah merawat dikhawatirkan lontar akan hancur,” kata Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana Wahyu Wirayuda, Jumat (4/2),
Menurutnya, di Jembrana sejak pelaksanaan konservasi berjalan hingga saat ini ada 600 cakep lontar yang di selamatkan. ”Untuk di Merajan Dadia Kayu Selem ini, selain lontar cakepan kewisesan, usada, juga yang dikonservasi terdapat lontar tentang pipil dan pengayam ayaman. Kondisi lontar sebagian dalam keadaan rusak, dan sebagian halaman tak beraturan lepas dari cakepanya,” sebutnya.
Di Jembrana ratusan cakep lontar yang dikonservasi, merupakan kepemilikan desa, pemerajan, kelompok keluarga atau dadya, dan banyak pula perorangan. “Dominasi lontar yang dikonservasi berupa lontar kawisesan, usada, kekawin, geguritan termasuk pula lontar pengiwa, penghujan dan penerang,” ucapnya.
Wahyu mengaku kendala yang ditemukan terkait perawatan, beberapa lontar, karena jarang dibuka dari tempat penyimpanan, bahkan ada yang sudah menjadi debu termakan usia maka sulit diselamatkan. Beberapa lontar, susunan terpisah-pisah, bahkan hilang. “Kondisi seperti ini memerlukan waktu untuk rekontruksi pengumpulannya cukup lama,” tandasnya.
Dari sekian banyak lontar usada yang telah dikonservasi, di Jembrana terdapat lontar unik, salah satu lontar ditemukan di Desa Dangin Tukad Aya yang mengupas soal pengobatan rare (bayi) Lontar pada umumnya, usada memuat pengobatan usia dewasa, Namun, untuk usada rare, khusus memuat cara pengobatan sejak dari bayi dalam kandungan hingga tumbuh besar. “Lontar usada rare itu tergolong khusus, dibanding lontar usada pada umumnya,” paparnya.
Koordinator Konservasi dari Dinas Kebudayaan Propinsi Bali I Nyoman Suralaksana menambahkan, konservasi merupakan bagian dari upaya melestarikan keberadaan lontar, sekaligus agar tidak punah. “Serangkaian Bulan Bahasa Bali ke IV tahun 2022, kegiatan konservasi lontar ini sangat penting, sehingga dengan melakukan pembersihan, perawatan lontar termasuk pendataan, kita harapkan agar warisan ini tidak punah,” tutupnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *