KTT G20 Belum Berpengaruh Signifikan Terhadap Pariwisata Karangsem

KTT G20 Belum Berpengaruh Signifikan Terhadap Pariwisata Karangsem

Bali sebagai pusat penyelenggaraan KTT G20, belum berpengaruh terhadap pariwisata di Karangsem. Memang, eventnya akan berlangsung pada beberapa bulan kedepan, tepatnya pada November mendatang, beberapa side event sudah digelar di Nusa Dua. “Sampai saat ini, KTT G20 belum kelihatan pengaruhnya pada peningkatan hunian hotel di Karangasem. Saya mendengar, Karangsem akan dikunjungi peserta KKT G20 dalam sistem famtrip, kunjungan wisata harian disela-sela kegiatannya,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Republik Indonesia (PHRI) Karangasem, Wayan Kariasa, Jumat (26/8).

Kegiatan famtrip itu, akan mengunjungi objek-objek wisata yang ada do wilayah Bali Timur, seperti Lempuyang, Taman Ujung, Besakih, Tirta Gangga dan lainnya. Karena itu, pelaku pariwisata tengah mempersiapkan diri menjadi tujuan wisata bagi peserta KTT G20 itu. “Situasi pariwisata di Karangasem di bulan Juli dan Agustus ini boleh dibilang diluar prediksi kami, dari beberapa bulan sebelumnya. Kunjunhgan wisatawan ke Karangsem masih didominasdi Wisatawan Mancanegara (Wisman). Maka itu, hunian di Karangasem Juli kemarin rata-rata sekitar 45 persen, dan di Agustus ini mencapai 50 – 60 persen,” ucapnya.

Jumlah hunian hotel itu rata-rata, karena di Karangasem didominasi hotel kecil yang hunian kamarnya berkisar 40 pesern dan hunian hotel bintang 5 mencapai 60 persen. Jumlah itu sebaga pertanda sangat positif sekali. Sebab, kunjungan Wisatawan Domestic (Wisdom) mencapai 5 – 10 persen kalau dibandingkan dengan kunjungan wisman. “Kunjungan wisman mendominasi khususnya dari negara Eropa dan Australia, serta wisman yang memiliki kunjungan khusus, seperti berwisata untuk menyelam snorkeling, trekking, dan manjat ke Gunung Agung. Kunjungan wisman seperti itu sangat bagus,” akunya polos.

Kalau hotel-hotel yang terisi tamu, lanjut Kariasa pada intinya semua hotel terisi karena semua hotel buka. Tetapi, mungkin ada hotel yang buka baru 75 peser dari jumlah kamar mereka, karena dampaik pandemic. “Pastinya ada kamar yang rusak dan fasilitasnya belum prima. Pasti ada kondisi hotel yang belum prima. Tetap itu bukan untuk semua hotel, hanya beberapa hotel saja,” tutupnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us