KTT G20 Berdampak Positif pada Pariwisata Ubud

KTT G20 Berdampak Positif pada Pariwisata Ubud

KTT G20, secara gaung telah memberikan hal positif untuk Bali umumnya. Walaupun dipusatkan di Nusa Dua, tetapi untuk kawasan wisata Ubud sendiri mungkin tidak bisa dikatakan tidak ada dampaknya. “Tentu ada dampak dari pergelaran event dunia G20 itu. Banyak tamu yang memilih Ubud untuk tempat holiday, selain kawasan Nusa Dua. Ini tentu memberikan dampak positif untuk Ubud, dimana tamu akan mengalihkan liburannya ke Ubud ketika kamar-kamar di Nusa Dua sudah penuh,” kata General Manager Purana Boutique Resort dan Purana Suite Ubud, I Ketut Warasana, Kamis (25/8).

Lalu, ketika ditanya pariwisata Bali sudah Pulih, Warasana yang aktif dalam berbagai organisasi peraiwisata mengatakan, hal itu tentu menjadi harapan semua masyarakat Bali terlebih pelaku didunia pariwisata. Sebagai pelaku pariwisata, dirinya mempunyai harapan kondisi pariwisata Bali umumnya dan Ubud khususnya terus stabil dan semakin pulih kembali. “Jujur, beberapa hotel di Ubud masih ada yang belum operasion secara 100% karena dampak Covid-19 kemarin. Beberapa units yang perlu perawatan yang besar. Ini yang bisa kita bilang, bahwa masih ada teman-teman di Ubud yang belum running 100%,” sebutnya.

Kunjungan Wisatawan mancanegara (Wisman) terus mengalami kenaikan sejak dibukanya penerbangan Internasional ke Bali. Wisman lebih mendominasi tingkat hunian di Ubud, utamnya tamu-tamu dari eropa, USA, india, Australia sudah ada di  Ubud. Sementara untuk Wisatawan Domestik, Wisdom sendiri tentu akan mengalami sedikit penurunan tingkat hunian di Ubud. Hal ini karena pengaruhi adanya peningkatan harga kamar, dan juga beberapa kamar telah terbooking jauh-jauh hari oleh tamu Wisman.

Peningkatan hunian kamar juga terjadi di Purana Boutique Resort dan Purana Suite Ubud yang menjadi pilihan wisatawan. Sebut saja pada bulan juli kita sudah mulai terisi diatas 60%. Hal ini merupkan hal yang baik jika dibandingkan dengan masa Covid-19. “Itu artinya sudah ada growth yang baik. Untuk kedepannya juga terlihat masih stabil tingkat bookingan dan tingkat hunian secara persentase di tempat kami,” tegas Warasana senang.

Hal senada juga dikatakan General Manager Arkamara Dijiwa Ubud, Wayan Parka. Pria penuh semangat ini mengatakan, KTT G20 tentunya berpengaruh positif terhadap hunian hotel di Ubud, dimana saat ini memang Ubud menjadi salah satu destinasi dengan peminat tertinggi setelah open border dilakukan oleh pemerintah, hal itu dapat dilihat di berbagai data platform online maupun mulai banyaknya permintaan untuk Ubud dari para sahabat Travel Agent baik local maupun mancanegara.

Parka mengakui, rata-rata hunian di Ubud saat ini 60% – 98% untuk month to date untuk Juni sampai dengan Agustus. “Adanya KTT G2 itu juga berperan menambah kepercayaan wisman untuk memantapkan lagi rencana mereka liburan ke Bali, sebuah Event international yang sangat dinantikan, menjadi ujung tombak pemulihan cinta pariwisata Bali pada umumnya dan Ubud pada khususnya” ujar Parka mengakhiri pembicaraannya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us