Merebaknya isu penyebaran virus Covid-19 varian Delta asal India di beberapa kota di Pulau Jawa sangat berdampak pada kunjungan wisatawan di beberapa objek wisata di Bali. Sebut saja di Daya Tarik Wisata (DTW) Monkey Forest Sangeh, sejak isu itu berhembus kunjungan wisatawan langsung melorot, bahkan sampai zero. “Sejak tanggal 21 Juni, jumlah kunjungan wisatawan ke Monkey Forest Sangeh turun. Turunnya kunjungan itu gara-gara berita adanya virus Covid-19 varian Delta di Jawa, sehingga takut melakuka perjalanan wisata. Nah, dampaknya sampai ke sini,” kata Operasional Manajer Made Mohon, Jumat (25/6).
Sebelumnya, masih dalam suasana pandemic kunjungan wisatawan khususnya domestic sudah Nampak menggeliat. Mereka dating dari Jawa, bahkan luar Jawa seperi dari beberapa kota di Pulau Sumatera. Para wisatawan itu merupakan pegawai perusahaan yang sengaa berlibur ke Bali untuk mencari suasana baru, setelah tinggal di rumah saja. “Akhir Mei hingga awal Juni 2021, masih ada kunjungan wisatawan dalam grup-grup hingga 2 sampai 3 bus dalam sehari. Suasana jumlah kunjungan itu memang kecil dibandingkan sebelum pandemic. Tetapi, di saat krisis kunjungan wisatawan seperti saat ini, semua itu sangat bermanfaat,” imbuhnya.
Selain wisatawan dalam bentuk grup, kunjungan juga ada dalam bentuk wisatawan keluarga atau perorangan. Mereka mengendarai mobil pribadi, dan ada yang mengunakan sepeda motor. Selain wisatawan domestic, kunjungan juga dilakukan oleh masyarakat local dari berbagai daerah di Bali. “Kunjungan untuk foto prawedding itu masih ada. Apalagi, di menjelang Galungan, ada saja yang melaksankan foto prawedding disini. Kunjungin ini sangat membantu kami di manajeman dalam mengelola objek yang mengandalkan monyet dan hutan pala ini,” ucapnya penuh syukur.
Mantan pegawai hotel ini mengatakan, wisatawan dalam bentuk grup memang ada belakangan ini, tepatnya setelah pemerintah menetapkan tiga kawasan (Ubud, Sanur dan Nusa Dua) sebagai green zone. Apalagi, adanya program Work From Bali (WFB) sebagai upaya menggeliatkan pariwisata di pulau munggil ini, semua itu memberikan imbas. Termasuk pula rencana program open border Juli nanti. “Kami berharap semua masyarakat Bali disiplin menerapkan protocol kesehatan, sehingga Bali tetap adem, tidak terjadi lonjakan kasus. Pintu-pintu masuk ke Bali diperketat penjagaannya, sehingga keyakinan para wisatawan ke Bali tidak terganggu,” harapnya.
Made Mohon menegaskan, untuk menjaga kesehatan serta kenyamanan para wisatawan, pengelalo Monkey Forest Sangeh telah menerapkan protokol kesehatan yang mengacu pada peraturan pemerintah. Di areal DTW telah disiapkan tempat cuci tangan yang tersebar di areal objek. Wisatawan yang akan memasuki areal objek wajib mencuci tangannya. Demikian setalah mereka keluar objek juga mencuci tangan. Wisatawan juga wajib mengikuti check suhu badan yang berada di lobby. Penyunjungan juga dihimbau untuk membersihkan tangan dengan hand sanitizer. “Hal tersebut juga wajib dilakukan oleh petugas dan karyawan objek, sehingga benar-benar tercipta rasa aman dan nyaman saat berwisata di Sangeh,” terangnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *