Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan menggelar Parade Baleganjur Tingkat Remaja Sekeha Sebunan se-Kota Denpasar. Kegiatan ini merupakan rangkaian Maha Bandana Prasadha Tahun 2022 yang akan dilaksanakan di panggung terbuka Lapangan Puputan Gusti Ngurah Made Agung. Parade bakal digelar selama 2 hari mulai tanggal 11 hingga 12 Nopember 2022 mendatang. Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda.
Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, Parade Baleganjur Tingkat Remaja Se-Kota Denpasar ini dilaksanakan serangkaian Maha Bandana Prasadha Tahun 2022. “Kegiatan Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di jaman Globalisasi ini,” ujarnya Kamis (3/11)
Disamping sebagai ajang pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar maju, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan sekaa baleganjur yang ada di Kota Denpasar. “Nantinya peserta menampilkan Seni Baleganjur dengan Tema Kepahlawanan atau Heroik dengan durasi waktu 8 – 10 menit. Pesertanya adalah sekaa baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan atau/banjar se- Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 15 – 30 Tahun pada saat Parade berlangsung, jadi harus satu wilayah desa adat/desa dinas personilnya,” jelasnya
Secara teknis Wayan Narta mengatakan, jumlah sekaa peserta parade tahun 2022 dibatasi hanya 12 sekaa dan masing-masing sekaa berjumlah sebanyak 30 orang terdiri atas, sebanyak 21 orang penabuh, 8 orang juru tegen dan 1 orang pembawa papan nama sekaa. “Kami ingatkan, untuk peserta parade baik penabuh, juru tegen dan pembawa papan nama sekaa tidak diperbolehkan atau diperkenankan meminjam dari luar desa,” tegasnya
Beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini. Yakni Teknik (gegedig dan tetekep), Ide dan Gagasan, Struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), Kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta Penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh) dan pemanfaatan ruang dan stage. “Garapan Baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh Baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” jelasnya
“Saat ini kita berada pada tahap pembinaan untuk memastikan seluruh peserta siap tampil, semoga kegiatan ini dapat menjadi ajang pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar Maju,” ujarnya. (BTN/bud).
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *