Maknai Tumpek Landep Dengan Jana Kerthi

Maknai Tumpek Landep Dengan Jana Kerthi

Upacara Jana Kerthi serangkaian dengan Perayaan Tumpek Landep dipusatkan di Pura Pengukur-ukuran, Desa Pejeng Kelod, Kabupaten Gianyar, Sabtu (9/4). Upacara yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) itu dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, bersama Wakil Gubernur (Wagub) Tjokorda Artha Ardhana Sukawati didampingi Bupati Gianyar Made Mahayastra, dan sejumlah pejabat lainnya.

Gubernur Koster mengatakan pelaksanaan Rahina Tumpek Landep dengan upacara Jana Kerthi ini merupakan bagian dari tanggung jawab untuk memelihara nilai-nilai adiluhung Sad Kerthi. “Ini harus kita pahami, hayati, terapkan dan laksanakan secara menyeluruh konsisten berkelanjutan dengan tertib dan disiplin serta penuh rasa tanggung jawab oleh seluruh masyarakat Bali secara sekala dan niskala,” ucapnya.

Tumpek merupakan hal yang sakral karena merupakan pertemuan dua waktu transisi, yaitu Kliwon yang merupakan waktu terakhir dalam siklus pancawara, dan saniscara merupakan waktu terakhir dalam siklus saptawara. Tumpek Landep adalah tumpek yang pertama dari 6 tumpek yang ada dalam siklus kalender Bali. Secara filosofis Tumpek Landep memiliki makna mengasah batin dan pikiran manusia melalui penyucian diri dan perbuatan mulia agar pikiran tetap tajam dan kuat seperti gunung atau bukit.

Selain itu, pada Tumpek Landep untuk memuja Dewa Siwa sebagai Hyang Pasupati. “Pada Rainan Tumpek Landep ini kita memuja Dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai Hyang Pasupati untuk memohon waranugraha agar kita terus-menerus diberi kecerdasan dan keteguhan dalam menghadapi dinamika kehidupan masyarakat dalam skala lokal nasional ataupun global,” terang Koster.

Perayaan Tumpek landep dengan Upacara Jana Kerti dilaksanakan secara sekala dan Niskala. Dimana secara Niskala dilaksanakan persembahyangan dan upacara yadnya sebagai wujud rasa syukur atas anugerah Tuhan. Sedangkan secara sekala dilakukan dengan memuliakan dan merawat berbagai hasil produk pikiran atau karya cipta rasa karsa manusia seperti keris tombak patung senjata mesin termasuk hasil karya teknologi digital.

Dalam kaitan dengan perayaan secara niskala, Pemprov Bali melaksanakan dengan upacara Jana Kerthi dan persembahyangan bersama di Pura Pengukur-ukuran Desa Adat Sawa Gunung, Desa Pejeng Kelod, Tampaksiring, Gianyar. “Sedangkan kegiatan secara sekala dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan Bali Digital Festival Tahun 2022 yang dimulai pada tanggal 8 sampai 10 April 2002 yang diselenggarakan di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur,” imbuh Gubernur Koster.

Pada Perayaan Tumpek Landep kali ini, pemerintah terlibat langsung menjadi motornya, bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat. Perayaan Tumpek Landep harus dimaknai dengan tertib dan menjadi akar yang kuat untuk menapaki perkembangan teknologi. “Saya kira perayaan hari suci harus kita laksanakan dengan tertib dan disiplin ke depannya, dalam menjalani kehidupan tatanan baru yang diikuti oleh perkembangan teknologi modern yang sangat cepat,” tegas Gubernur Koster. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us