Kunjungan wisatawan domestic maupun mancanegara terus mengalir ke Pulau Dewata belakangan ini. Hal tersebut, tentu menjadi moment bagi pengelola pariwisata, termasuk pengelola restoran untuk meningkatkatkan kualitas produk juga pelayanannya. “Ikon kuliner Bali, Mama San, bulan ini menambah daftar menu dengan memperkenalkan berbagai hidangan baru untuk memanjakan para pengunjung,” kata pemilik Mama San yang merupakan bagian dari Sarong Group, Will Meyrick di Kuta, Minggu (22/5).
Mama San Bali merupakan tempat makan yang telah memiliki nama, dan menjadi tempat favorit untuk dikunjungi bagi penggemar di dunia kuliner Bali. Menu tambahan terbaru yang disajikan, tetap fokus pada hidangan Tionghoa, dengan menu baru yang terinspirasi dari makanan tradisional. Hidangan andalan terbaru ini diambil dari gastronomi Tionghoa, yang salah satunya adalah Bebek Panggang. “Bebek panggang itu kami beri saus plum kental, atau Chinese Pork Belly renyah dengan saus Hanoi yang menggoda, saus manis pedas serta saus kacang hitam, dan Bok Choy kukus dengan bawang putih. Nah, sebagai hidangan penutup ada pelintiran pada makanan favorit Italia yang dimodifikasi, Panna Cotta Mandarin,” paparnya.
Menu baru Will Meyrick ini untuk mengenang para penjual makanan Tionghoa yang menetap di berbagai penjuru dunia, pada tempat yang dikenal sebagai Chinatown, di mana teknik makanan tradisonal dan kuno berkembang seiring waktu. Tradisi dan pembaharuan, adalah kata kunci pada hidangan baru ini, dan menampilkan percampuran cermat dari pengembaraan kuliner Will Meyrick dengan warisan Chairman Wang sebagai ucapan terima kasih pada wanita yang memberikan inspirasi memasak saat dirinya melakukan serangkaian perjalanan ke Tiongkok selama kurun waktu 15 tahun.
Saat itu, Will Meyrick sedang di Beijing ketika berjumpa dengan Chairman Wang, wanita Tionghoa sederhana dan bijak yang mulai memasak pada umur 6 tahun, sebelum Tiongkok membuka diri pada dunia luar. Wanita ini memasak dengan bahan terbatas, yang mengembangkan rasa disiplin dan kreativitas. “Kami kemudian memasak bersama beberapa kali, pertama di sekolah masak Black Sesame Kitchen yang ternama di mana Chairman Wang mengajar, maupun di restoran Sarong untuk beberapa acara di awal tahun 2010,” paparnya.
Hal yang menanakjubkan bagi Will Meyrick, bagaimana perbedaan kecil dalam cara teknik memasak bisa merubah cita rasa hidangan seutuhnya karena pengaruh Chairman Wang. “Awalnya saya mengerti bagaimana masak hidangan Tionghoa, terutama dari wilayah selatan. Namun, dengan melihat teknik memasak sedemikian rupa dari seseorang yang melakukannya sepanjang hidup, sehingga menjadi bagian alamiah dari dirinya. Saya bisa mendapatkan berbagai pengetahuan yang dapat sama sekali merubah hidangan,” ucapnya serius.
Hal itu juga yang ya pelajari dari Chairman Wang, dan selanjutnya ia gunakan dalam menciptakan menu baru. Menu baru dapat dinikmati di lantai dasar Mama San yang memiliki dekor eklektik, atau area yang lebih privat di bagian atas yang tersedia untuk makan siang atau malam privat untuk minimum 10 dan maksimum 16 orang. “Kami bersyukur, setiap tamu yang menikmatinya, selalu merasa puas,” ungkapnya, serama mengatakan untuk kunjungan saat ini lebih dari 150 orang perhari. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *