Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya SE., MM, didampingi Sekda, Kadis Kesehatan, Pokli, dan Wakil Direktur Rumah Sakit (RS) Tabanan menghadiri undangan rapat terkait pelayanan kesehatan Covid 19 dan percepatan vaksin tahap 2 di Kantor Bupati Tabanan, Sabtu (24/7). Rapat yang dilakukan secara Dalam Jaringan (Daring) ini membahas beberapa hal itu dipimpin oleh Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Pangdam IX/ Udayana, Kapolda Bali, Danrem 163, Sekda, Kadiskes dan Kalaksa BPBD.
Seluruh Bupati di Bali berkesempatan untuk menyampaikan laporan terkait pengendalian virus Covid-19 serta pelayanan kesehatan pada masing-masing daerah di penghujung masa pemberlakukan PPKM level 3 di Bali. “Dua hal yang menjadi masalah krusial di Tabanan, yakni masalah oksigen, kami di rumah sakit di Tabanan siap mendukung seluruh program isolasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov), namun memang masih ada keterbatasan di ketersediaan oksigen yang sangat minim dan alokasi kamar untuk isolasi” katanya.
Dua hal yang mendesak inilah yang menjadi kendala utama dalam pemaksimalan pelayanan kesehatan di Kabupaten Tabanan, oleh sebab itu, Bupati Sanjaya mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Bali untuk ketersediaan dua hal tersebut. Bedasarkan laporan itu, sebanyak 10 Rumah Sakit ditunjuk sebagai hunian isolasi pasien yang terpapar dengan situasi pengadaan oksigen yang cukup terbatas.
Materi yang dibahas di dalam rapat termasuk juga Layanan Covid 19 di rumah sakit rujukan, ketersediaan oksigen, tracing dan testing, Isolasi Terpusat (isoter), serta percepatan vaksin 2. Meskipun rata-rata 80% angka kesembuhan di Kabupaten Tabanan tercatat sepanjang minggu terakhir dan sebanyak 100% masyarakat Tabanan sudah tervaksin tahap 1, Bupati Sanjaya terus menghimbau masyarakat untuk semakin waspada dan memperketat prokes guna menekan angka penyebaran.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan telah menyiapkan berbagai upaya untuk menangkal kendala-kendala yang menjadi hambatan redanya peningkatan kasus Covid 19 ini, termasuk diantaranya, memantau ketersediaan oksigen secara ketat, mengusulkan penampungan O2 konsentrat, penambahan rehab untuk ruang isolasi secara bertahap sesuai dengan pemanfaatan TT isolasi, menyiapkan tempat isolasi terpusat di Tabanan khusus untuk pasien OTG dan gejala ringan, mengoptimalkan Sistem Pelayanan Kegawat daruratan Terpadu, penegakan disiplin dan sanksi, penertiban dan pengawasan secara berkala serta memaksimalkan fungsi gotong royong di masyarakat. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *