Tren dunia sekarang, minum kopi sebagai gaya hidup, Karena itu, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menyelenggarakan pelatihan barista sebagai upaya melahirkan barista-barista muda yang handal. Pelatihan barista ni diikuti sebanyak 25 orang peserta dan 5 orang pengajar bertempat di Hotel Sheraton Bali Kuta Resort, Rabu (2/12). Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana ditandai dengan penyerahan penyematan tanda peserta dan apron.
Wijana mengatakan, selain melahirkan para barista-barista muda yang handal, kegiatan ini juga diharapkan mampu membuka akses pasar untuk produk-produk kopi dari Badung utara. Di samping sektor pariwisata, Badung juga memiliki potensi besar di sektor perkebunan khususnya kopi. “Kami berharap nanti ada sinergi antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata yang mudah-mudahan nanti pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, sektor pariwisata pulih, maka permintaan kepada kopi kami harapkan semakin meningkat,” ungkap mantan Kabag Organisasi ini.
Wijana menambahkan dengan pembinaan dan fasilitasi dari Pemerintah Daerah (Pemda), komoditas kopi Badung utara telah diakui sebagai specialty grade dan sudah mampu menembus pasar internasional diekspor ke Jerman, Belanda, Jepang, Uni Emirat Arab serta sudah mampu masuk 65 hotel di Bali sebelum pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Perkebunan Ni Luh Wayan Suparmi sebagai ketua penyelenggara melaporkan, pariwisata adalah sektor andalan di Badung yang tentunya bersinergis dengan pertanian. “Kami punya produk komoditi unggulan yaitu kopi. Sebelum pandemi Covid-19 sudah kita ketahui banyak marak berdirinya kedai-kedai kopi yang dilakoni oleh anak- anak muda. Jadi kami ingin melalui kegiatan pelatihan ini kita mencetak barista-barista muda, sehingga dalam diri mereka nanti tumbuh jiwa entrepreneur,” ucapnya.
Para peserta mempunyai peluang atau strategi dan trik untuk kedepannya menekuni industri kopi baik sebagai barista maupun sebagai pelaku usaha yang memanfaatka6n kopi. “Paling tidak itu dapat menambah pendapatan mereka secara mandiri, terlebih dalam situasi pandemi saat ini” terangnya.
Lebih lanjut dilaporkan pelatihan barista ini diikuti oleh 25 orang peserta dengan pengajar sebanyak 5 orang yang berasal dari para pelaku industri kopi yang telah memiliki pengalaman dan bersertifikat sebagai barista atau memiliki usaha di bidang perkopian. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari di Hotel Sheraton Bali Kuta Resort. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *