Pekerja pariwisata di Pulau Dewata memiliki cara unik memperingati hari buruh nasional. Sebut saja yang dilakukan oleh Keluarga besar DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Bali dengan melakukan berbagai aktivitas seni. Jika di daerah lain, perayaan May Day diisi dengan demo, namun beda dengan Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FSPPar) Bali ini, yakni dengan dari jalan santai, senam Zumba, menyanyi dan ditutup dengan door prize pada Minggu (7/5).
Seluruh peserta yang hadir tampak senang, ceria dan bergembira. Pada saat senam yang dipandu oleh seorang instruktur para peserta tampak bergerak happy. Apalagi pada saat pengundian door prize, semua peserta tampak sumringah menanti berbagai hadiah menariki itu. Peserta jalan santai dibuka oleh Kepala Bidang Bina Hubungan Industrial dan Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Bali, Meirita S.Ip., M.Si di halaman kantor DPC FSPPar Kota Denpasar melewati Jl. Gurita, Jl. P. Moyo, Jl Raya Sesetan lalu kembali tempat start tadi.
Sedikitnya ada sekitar 400 orang yang mengikuti jalan santai untuk May Day 2023 ini. Peringatan May Day dengan tema “Merajut Pekerja, Pengusaha, dan Pemerintah di hari yang Fitri demi terjalinnya hubungan industrial yang harmonis” ini juga dihadiri DPC FSPPar-SPSI Kota Denpasar, Ni Wayan Cici Suriastini, Kabupaten Badung Slamet Suranto, dan Kabupaten Gianyar Gde Oka Budhiartawan serta DPD FSPPar Bali I Wayan Puspa.
DPD KSPSI Bali I Ketut Dana mengatakan, Hari Buruh Nasional ini mesti dirayakan karena kita juga bagian dari pada buruh. Oleh karena itu hari buruh disambut dengan suka cita, senang hati, seperti perayaan ulang tahun, bukan dengan demo. Itu, karena Bali sebagai tujuan wisata dunia agar selalu aman dan damai. “Sekitar 70 persen masyarakat Bali hidup dengan pariwisata, maka perayaan kami rayakan May Day dengan suasana gembira dan penuh kebersamaan,” ungkapnya.
Ajang ini, juga sebagai moment para pekerja untuk merenung. Apakah sudah bekerja dengan baik, apakah sudah melakukan kewajiban dengan baik, sehingga mendapatkan hak yang baik pula. Termasuk pula, apakah sudah merasakan manfaat sebagai anggota KSPSI, karena organisasi ini berfungsi sebagai penampung, penyalur kepentingan anggotanya. “Semua iuran yang dipungut pengurus itu dikembalikan kepada para pekerja jika ada masalah atau kasus, sehingga dapat diselesaikan dengan baik,” sebut mantan Hakim Hubungan Industrial Bali itu.
Sesuai dengan tema yang diangkat, maka hubungan antara pekerja, pengusaha dan pemerintah dijaga dengan baik, agar selalu serasi selaras dan seimbang. Kalau perusahan sudah maju, maka para pekerjanya akan sejahtera. Maka itu, pekerja di perusahaan agar selalu menjaga sikap, mental dan moral dengan baik, selalu rajin, tekun dan tidak banyak buang waktu dan terpenting selalu bertanggung jawab. “Kalau pekerja sudah bekerja dengan baik, kami berharap pengusaha juga mesti memanusiakan pekerja, apa yang menjadi haknya tetap dikasi jangan dipreteli dan dikurangi,” harapnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *