Jaman semakin canggih, penenun endek pun diajak ikut memanfaatkan teknologi dalam menghasilkan sebuah produk kerajinan. Melalui sebuah aplikasi, perajin endek sudah bisa lebih cepat menghasilkan sebuah kerajinan endek. Penasaran? Lihat saja Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pelatihan Pembuatan Motif Tenun Endek dengan aplikasi digital i-Endek di Pertenunan Astiti, Klungkung. Melalui pelatihan tersebut, para perajin semakin cepat menghasilkan sebuah produk. Wah, membanggakan sekali.
Aplikasi digital diciptakan oleh Dosen Program Studi Desain Mode, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Nyoman Dewi Pebryani, MA., Ph.D. Sebagai peneliti dan pelatih aplikasi i-Endek, ia ingin memperkenalkan aplikasi digital yang ditemukannya itu. Pelatihan itu dilaksankan selama dua hari, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal. “Kami mengundang peserta pelatihan dari beragam latar belakang, baik pembuat motif maupun juga dari kalangan umum yang memiliki minat dengan tekstil tradisional,” katanya.
Untuk menemukan aplikasi ini, Dewi Pebryani mengaku melalui penelitian yang mendalam mengenai tata cara pembuatan motif serta perhitungan kedalam benangnya. Kemudahan teknologi yang dibuat oleh kalangan akademisi itu, selanjutnya dihilirkan kepada dunia industri melalui pelatihan pengabdian kepada masyarakat. “Kami memilih lokasi di Pertenunan Astiti di Banjar Jero Kapal, Klungkung. Ini sebagai dukungan mitra untuk pelaksanaan pelatihan yang memungkinkan kami dari akademisi untuk mendesiminasikan hasil penelitian kepada masyarkat,” ungkapnya denmgan nada polos.
Aplikasii-Endek ini dibuat untuk memudahkan para pembuat motif agar bisa leluasa berkreasi dalam membuat motif, kemudian dapat melihat visualisasi hasil jadinya, serta perhitungan benangnya. Sasaran pelatihan ini diarahkan pada kalangan muda dengan tujuan untuk melestarikan dan menumbuhkan minat generasi muda untuk berkontribusi dalamp embuatan motif Endek. “Kami membagi pelatihan ini dalam dua sesi. Pada sesi pertama diikuti oleh peserta yang berasal dari kalangan umum, pelajar, maupun mahasiswa. Sedangkan sesi kedua diikuti oleh peserta yang berasal dari kalangan pembuat motif atau kalangan yang sudah paham dalam pembuatan tenun endek,” paparnya.
Agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal, Dewi Pebryani mengundang I Nyoman Sudira, MM, Drs. I Made Radiawan, M.Erg, Dr. Tjok Istri Ratna C.S, S.Sn., M.Si, dan Dr. A.A. Rai Remawa, M.Sn untuk memberikan pemahaman awal mengenai sejarah dan pembuatan tenun Endek di lapangan. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan aplikasi i-Endek oleh dirinya. “Kami mengajarkan aplikasi i-Endek versi mobile dan versi web. Untuk versi mobile atau versi PC, peserta perlu melakukan instalasi sebelum bisa menggunakannnya. Namun, untuk versi web, peserta bisa langsung menggunakan tanpa perlu proses instalasi,” jelasnya.
Salah satu peserta, Pratama mengungapkan, dirinya mengaku senang mendapat pelatihan seperti ini. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kerajinan jenis endek kedepanya. Para peserta lainnya diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam proses pembuatan motif. Sebab, jika pada umumnya proses pembuatan motif dilakukan dalam waktu satu hingga dua hari, namun dengan menggunakan aplikasi ini pengguna mampu menghemat waktu satu hinggadua jam untuk mendesain motif Endek. “Pelatihan ini sungguh menarik. Kami bisa cepat menghasilkan motif yang bisa diaplikasikan langsung kebenang,” ungkat Pratama dengan perasaan senang. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *