Menjaring Bibit Seniman Tari Bapang Barong Ket dan Makendang

Menjaring Bibit Seniman Tari Bapang Barong Ket dan Makendang

Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal di era sekarang ini sangat digandrungi oleh generasi muda di seluruh Bali termasuk di Kota Denpasar. “Hal ini dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang piawai memainkan kendang dan bapang barong,” kata Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat membuka Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar Tahun 2023 di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Kota Denpasar, Kamis (21/9).

Pembukaan lomba dengan Nyolahang Punggelan Barong itu dilakukan bersama Ketua DPRD, I Gusti Ngurah Gede, Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekda, IB Alit Wiradana. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Pimpinan OPD, serta Konsultan Seni Kota Denpasar. Lomba ini akan berlangsung hingga Jumat (22/9). “Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya menjaring bibit-bibit seniman Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja di Kota Denpasar,” ucap Walikota Jaya Negara.

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar kembali menggelar Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal yang dirangkaikan dengan Peringatan ke-177 Puputan Badung. Lomba ini merupakan upaya memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian sebuah kesenian sakral khususnya tari barong yang ada di Kota Denpasar. “Lomba ini untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang,” ujarnya.

Sebagai Kota yang heterogen, lomba ini diikuti oleh peserta yang lumayan banyak. Nantinya pemenang lomba akan terus dilaksanakan pembinaan untuk disiapkan sebagai Duta Seni Kota Denpasar. Walikota Jaya Negara mengaku bangga melihat anak-anak muda tetap berkreatifitas dan tidak kehilangan jati diri. “Dari kegiatan ini nantinya diharapkan dapat memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian, serta muncul bibit-bibit Penari Barong Ket dan Pemain Kendang yang handal, serta dikemudian hari akan berguna untuk kelangsungan perjalanan kesenian sakral yang ada di Kota Denpasar, termasuk pelaksanaan Pesta Kesenian Bali,” imbuhnya.

Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, secara teknis Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal merupakan sebuah bentuk pementasan yang berpasangan dan saling keterkaitan. Pelaksanaan lomba kali ini bersifat terbuka untuk generasi muda Kota Denpasar yang kali ini diikuti oleh 18 pasang Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket.

Pelaksanaan lomba menggunakan format berpasangan dengan mekanisme tarung bebas atau di undi. Namun demikian, pemilihan juara akan dipisahkan antara Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal. Peserta Lomba Tari Bapang Barong dan Tukang Kendang yang sudah pernah mewakili Kota Denpasar dalam ajang Pesta Kesenian Bali tidak diperkenankan mengikuti lomba. “Materi Tari Bapang Barong Ket yang ditampilkan yakni Pepeson Gilak Bebarongan (Petopengan/Bebarisan), Cecondongan, Guak Macok dengan Pengadeng atau pelayon yang menggunakan properti Tedung atau Pajeng, Ngintip Jangkrik dan terakhir Omang, dengan durasi waktu 18 sampai 20 menit,” paparnya.

Tehnik, Kreativitas dan Penampilan menjadi fokus penilaian, dan nantinya pemenang lomba yang terdiri atas Juara I, II, III dan Harapan I untuk masing-masing kategori. Juara Barong Ket dan Kendang Tunggal akan mendapatkan Piagam Penghargaan serta hadiah sejumlah uang,” jelasnya. Pelaksanaan lomba tahun ini diiringi Sekehe Gong Nayakanari Black Cobra dan Sekehe Gong Arsa Winangun, Desa Adat Poh Gading, Kecamatan Denpasar Utara. (BTN/bud).

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us