Pengelola hotel di Kawasan The Nusa Dua telah melakukan persiapan secara matang, khususnya terkait penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). Kesiapan itu dilakukan untuk menyambut kedatangan wisatawan yang akan bekerja dari Bali atau yang dikenal dengan Work From Bali (EFB). “Kami menerapkan prokes secara ketat, juga sebagai cara untuk mendukung Nusa Dua sebagai kawasan Green Zone. Seluruh karyawan juga telah sepenuhnya divaksin,” ungkap Marketing Communication Manager MERUSAKA (Inaya Putri dulu), Patrisia Wikan, Rabu (16/6).
Artinya, jelas gadis ramah ini, hotel tidak hanya menerima kunjungan wisatawan saja, tetapi juga memfasilitasi tamu dalam menjalani tatanann kehidupan era baru, memberikan edukasi penerapan prokes, sehingga mampu menciptakan rasa aman. Setelah di kedatangan, tamu mendapatkan informasi lengkap mengenai prokes yang diterapkan di MERUSAKA. Semua itu dicantumkan di konfirmasi reservasi. “Informasi ini untuk mengingatkan semua tamu yang masuik ke hotel, bahwa kita sedang menjalani tatanan kehidupan era baru di masa pandemi. Semua mesti mengubah prilaku dalam menjaga kesehatan,” ungkapnya.
Adapun prokes yang diterapkan, meliputi pengecekan suhu di pintu masuk hotel dan juga di restoran yang berlaku untuk semua orang, tamu dan staaf serta pegawai. Penggunaan disinfektan untuk pembersihan koper tamu, sebelum check in. Termasuk di fasilitas umum, serta kamar. Pengaturan jarak, penggunaan mesin ozon untuk membunuh bakteri, dan virus dari udara yang kini merupakan standar wajib pembersihan kamar tamu sebelum tamu check-in. “Setelah itu, kamar disegel sebagai tanda bahwa kamar telah dibersihkan secara menyeluruh, dan tidak ada lagi orang yang memasuki kamar selain tamu yang akan check-in,” paparnya.
Intinya, Hotel Bintang 5 ini mengusung konsep baru untuk memuaskan lima indra, peraba, penglihatan, penciuman, pendengaran, serta pengecap. Hal itu dapat dirasakan di beberapa ragam menu makanan dan minuman baru, amenities baru, serta beberapa fasilitas yang telah diperbaharui, seperti spa yang memiliki pemandangan laut ataupun river pool, restoran dan kolam renang di pinggir pantai. “Informasi mengenai prokes melalui link ini kami sertakan di booking confirmation untuk tamu, sehingga sebelum mereka tiba di hotel, mereka sudah tahu prokes apa yang dijalankan di hotel,” tegasnya.
Patrisia Wikan mengtatakan, apa yang dilakukan dalam penerapan prokes itu mendapat dukungan Dario para tamu. “Salah satu wisatawan asal Jakarta bernama Albert Sudartanto, yang sempat menginap di MERUSAKA menyampaikan penerapan prokes di MERUSAKA sangat ketat dan berlaku untuk semua area. Hal itu, tentu memberikan rasa nyaman dan aman saat menikmati waktu berlibur di Bali,” ujar Wikan Patrisia menceritakan kepuasan tamunya.
Hal yang sama juga dilakukan General Manager Grand Whiz Nusa Dua, Wayan Suwiryatama, hotel yang dikelolanya melakuka penerapan prokes sesuai dengan yang diterbitkan pemerintah. Namun, yang terpenting dari semua itu, pihaknya mengajak semua tamu termasuk staff, karyawan dan partner hotel untuk disiplin menerapkan prokes. Karena itu, pihaknya juga mengingtkan melalui stiker, disamping himbauan secara langusng. “Kami buatkan dan informasikan melalui sticker disetiap publik area, termasuk di kamar. Kalau di kamar bisa sampaikan lewat vedio ataui TV,” ungkapnya.
Grand Whiz Nusa Dua, sebagai hotel Bintang 4 wajib menjalankan Standard Operational Procedure (SOP) pada semua departemen, mulai dari security hinmgga pada tukang sampah. Termasuk sosialisasi kepada karyawan, vendor, relasi, tamu yang datang ke hotel. Kami juga sudah mengantongi sertifikat penerapan prokes baik dari Pemerintah Daerah atau PHRI juga dari Kementrian Pariwisata,” tutupnya serius. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *