Pernah berwisata ke Monkey Forest Ubud? Daya Tarik Wisata (DTW) yang mengandalkan monyet sebagai daya tarik utama itu, beberapa penguninya jalan-jalan ke hotel. Monyet yang sedang jalan-jalan hingga ke hotel itu, konon dapat meresahkan para pemilik hotel, karena dianggap menggagu aktivitas hotel yang sedang menjalankan kewajibannya melayani para tamunya. Benarkah, monyet-monyet sebagai penghuni DTW yang beralamat di Jalan Monkey Forest, Desa Padang Tegal, Kacamatan Ubud, Kabupaten Gianyar itu meresahkan?
General Manager The Evitel Resort Ubud, AA Bagus Bhaskara mengatakan, kera jalan-jalan ke hotel The Evitel Resort Ubud itu biasa. Sepanjang merek tidak berperilaku ganas serta beringas. Memang jarak hotelk ini beberapa meter disebelah timur objek. Bukan pada saat ini saja, tetapi sudah biasa terjadi ketika pariwisata Bali ini tak lumpuh akibat dampak dari pandemi Covid-19. Monyet itu tidak datang secara bergerombolan, melainkan datang dengan jumlah antara satu atau dua ekor saja. Kehadirannya, justru menjadi atraksi wisata bagi wisatawan yang menginap di hotel tersebut. “Saya belum pernah melihat monyet itu beramai-ramai ke hotel. Kalau satu atau dua ekor itu biasa. Hal itupun sudah biasa sejak dulu,” katanya, Senin (1/2).
Pria yang aktif dalam organisasi Ubud Hotel Association (UHA) ini mengatakan, manajemen DTW Monkey Forest sangat serius mengelola monyet-monyet yang menjadi daya tarik utama di objek wisata tersebut. Makanan dan kesehatan yang diberikan pada monyet itu sangat teratur, sehingga monyet-monyet itu jinak dan mampu menciptakan rasa aman ketika berwisata ke DTW itu. Para petugasnya pun sangat bertanggung jawab, sehingga tidak akan membiarkan monyet-monyet penghasil dolar itu lepas dari pengawasannya. “Saya rasa manajeman Monkey Forest aman kok. Artinya serirus memelihara dan menjaga,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan, General Manager Anumana Hotel – Ubud, Gede Edi Artana.
Monyet-monyet itu keluar dari areal Monkey Forest dan hadir ke hotel hampir terjadi setiap hari. Mereka hanya numpang lewat saja, karena mungkin ingin merasakan suasana yang berbeda setelah mendapatkan makan. Mereka tidak mengganggu. Kehadiran monyet tersebut sering kali menjadikan hiburan tambahan bagi para tamu yang tinggal di Anumana Hotel – Ubud. “Akan tetapi, kami dengan tegas menghimbau kepada para tamu untuk tidak memberikan mereka makanan. Itu karena mereka sudah mendapatkan makanan yang teratur di habitatnya,” ungkapnya.
Sekretaris Ubud Hotel Association periode 2018 – 2021 ini menegaskan, Anumana Hotel – Ubud yanmg sangat dekat, bahkan berdampingan dengan Monkey Forest itu memang tidak terganggu dengan kehadiran monyet itu. Karena, kehadiran monyet itu terkadang menjadi tontonan bagi para wisatawan hotel. “Kami juga menghimbau para tamu untuk tidak mengganggu mereka,” ungkap Gede Edi Artana. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *