Sanggar Seni Lukis Jepun Putih menggelar pameran lukisan anak-anak pada 16-19 November 2023 di Plaza Pasar Badung Denpasar. Pameran ini tergolong unik, karena menyulap sampah plastik menjadi karya seni dan bernilai ekonomi. “Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mengapresiasi pameran lukisan anak-anak dengan sistem daur ulang,” kata Wakil Walikota (Wawali) Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menerima audiensi Pemilik Sanggar Jepun Putih, I Wayan Adnyana di Kantor Walikota Denpasar, Selasa (15/11).
Wawali Arya Wibawa mengaku, sangat mengapresiasi kegiatan yang di dilaksanakan Sanggar Jepun Putih ini. Terlebih mampu menjadikan sampah plastik sebagai sebuah karya seni yang indah dan bernilai ekonomis ini merupakan terbosan luar biasa. “Saya sangat mengapresiasi peran Sanggar Jepun Putih ini karena sudah bisa menjadikan sampah plastik menjadi sebuah karya yang indah, apa lagi anak-anak yang membuat karya ini, kesan natural alami nya sangat tertuang dalam karya mereka,” ujarnya
Wawali Arya Wibawa mencontohkan karya Ni Kadek Aprilia Kartini, siswi Kelas 5 SD 1 Sumerta. “Karya yang saya terima hari ini dari Ni Kadek Aprilia Kartini memberikan sebuah karya dari sampah daur ulang dengan tema lautan. Ini benar-benar karya yang sangat indah dan saya harap bisa menjadi sebuah kreatifitas yang memberikan nilai ekonomi serta menjadi wahana edukasi daur ulang sampah,” imbuhnya,
Pemilik Sanggar Jepun Putih, I Wayan Adnyana mengatakan, kepedulian terhadap sampah plastik menjadi sebuah permasalahan klasik masa kini. Sehingga menjadi penting bagi semua kalangan untuk ikut andil dengan memberikan edukasi sejak dini tentang pentingnya mendaur ulang sampah plastik. Melihat permasalahan tersebut, Sanggar Jepun Putih Kota Denpasar berencana menggelar Pameran Lukisan Anak-anak denhan tema “Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Lukisan di Media Kaca dalam Semangat Kepahlawanan”.
Permalasalahan sampah menjadi tanggung jawab bersama. Karenannya, Sanggar Jepun Putih sejak awal berdiri memfokuskan sebuah karya seni dari daur ulang sampah plastik guna meningkatkan nilai ekonomi. “Meski tidak terlalu besar berperan mengurangi sampah yang ada di Denpasar, setidaknya bisa berperan dalam mengolah sampah plastik menjadi karya seni yang bernilai dari sampah rumah tangga,” ucapnya merendah.
Di sanggar Jepun Putih ini memang fokus mengajar melukis untuk anak-anak dari tingkat TK, SD dan SMP. Karena di usia seperti ini imajinasi mereka sangatlah tinggi, dengan menuangkan ide-ide mereka kedalam sebuah karya seni bermediakan daur ulang sampah plastik yang nantinya bernilai ekonomi. “Untuk memberi semangat dan mensupport anak-anak kami dalam berkesenian khususnya seni lukis. Ada sebanyak 27 anak akan mengadakan pameran lukisan di Plaza Pasar Badung itu,” imbuhnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *