Ketika pariwisata Bali mulai pulih dari pandemic Covid-19, maka konsep pariwisata berkualitas dan massal (mass tourism) tak perlu dipertentangkan. Idealnya, pariwisata berkualitas memang menjadi harapan semua orang untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Bila dilihat secara bijak, mengenai pariwisata berkualitas dan pariwisata massal tidak perlu dipertentangkan, karena Bali memiliki semuanya untuk semua jenis wisatawan,” kata Pelaku Pariwisata, I Nyoman Astama, Selasa (14/3).
Sebagian orang, ada yang menginginkan pariwisata masal diharapkan mulai berubah menjadi pariwisata berkualitas (quality tourism). Berkualitas yang diharapkan, yakni wisatawan ke depan terkait dengan pelayanan, ketersediaan infrastruktur di daerah tujuan wisata, belanja, dan lama tinggal di daerah destinasi wisata. “Kita juga sadar aksesibilitas yang ada sangat beragam, mulai dari maskapai penerbangan full service sampai Low Cost Carrier (LCC), dari kapal fery sampai kapal pesiar, sehingga pariwisata massal juga mengkonekalsikan Bali,” sebutnya.
Selain itu, akomodasi juga banyak pilihan, mulai dari homestay, villa, hotel berbintang sampai luxury five star plus. Dengan didukung fasilitas dan kualitas pelayanan, semua akomodasi itu semakin memberikan keyakinan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Demikian pula, atraksi wisata sangat beragam bagi semua kalangan, sehingga wisatawan memiliki pengalaman mengesankan ketika berlibur di Pulau Dewata. “Memang tidak perlu dipertentangkan antara kualitas dan kuantitas. Idealnya adalah wisatawan berkualitas dengan kuantitas yang banyak,” tegasnya.
Astama yang juga Konsul Kehormatan Ukraina di Bali itu menjelaskan, dalam Rethinking Tourism terkini keduanya harus sejalan. To Do More dan To Do Better, To Do More merefleksikan Kuantitas, To Do Better merefleksikan Kualitas, dan kuantitas mencerminkan Produktivitas, sedangkan kualitas menceminkan mutu. “Karenanya pariwisata berkualitas yang harus diperbanyak. Pariwisata dan wisatawan yang secara sosial budaya bisa diterima masyarakat setempat, secara ekonomi bermanfaat dan meningkatkan martabat dan kesejahteraan masyarakat, serta secara lingkungan serta sumber daya dapat dilestarikan,” pungkasnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *