Kualitas pekerja Bali, secara umum terkenal dengan keuletannya, jujur dan kreatif. Karena itu, pekerja Bali mampu bersaing di luar negeri menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kalau saja menyatakan dari Bali, negara lain pasti wellcome menerimanya. Tentu juga dibarengi dengan kualitas unggul. “Pekerja Bali memang betul-betul memunyai kompetensi yang dibekali keterampilan, sehingga bisa bersaing di dalam dan luar negeri,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Arda usai membuka Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Federasi Serikat Pekerja Pariwisara (FSP Par) di Ballroom Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali, Rabu (25/5).
Karena itu, Ida Bagus Arda menyampaikan apresiasi atas Musdalub Federasi Serikat Pekerja Pariwisata FSP Par Provinsi Bali, dan berharap pertemuan ini menghasilkan yang terbaik, sehingga dapat memberikan kesejahteraan dan perlidungan bagi para pekerja itu sendiri. ”Mudah-mudahan Musdalub ini berjalan lancar, aman dan terpilih kepengurusan yang baru yang bisa mewakili aspirasi semua anggotanya. Tujuan terbentuknnya serikat pekerta itu kan fungsinya untuk membela kebutuhan anggota serikat pekerja,” uajrnya.
Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pusat, Yoris Raweyai menyampaikan, tugas utama saat dirinya terpilih menjadi ketua, adalah untuk militansi membangun kemitraan yang positif khususnya dengan pemerintah. SPSI adalah organiasi serikat pekerja yang diberikan pengakuan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), sehingga organisasi yang sah. “Bali sebagai daerah pariwisata, maka Bali menjadi yang paling pertama melakukan konsulidasi melalui Musdalub ini. SPSI tetap solid, kokoh, serta kuat menyikapi kondisi dan situasi saat ini dengan terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah,” imbuhnya.
Sementara ketua panitia, I Wayan Puspa menyebutkan, KSPSI Pariwsata Bali sudah dikukuhkana melalui Musda akhir Desember 2021 lalu, maka terbitklah SK dari SP Par pusat yang membekukan kepengurusan tersubut. Maka, terjadi kefakuman, sehingga kali ini menggelar Musdalub untuk memilih kepengurusan baru dan bisa melaksanakan aktivitas organisasi. Setelah Musda dan pentgurus terbetuik, selanjutnya melakukan verifikasi untuk menentukan Tripartit di daerah masing-masing. “Semua programnya mendukung Munaslub ini. Bali sebagai pusat pariwisata dan kekuatan parwisata cukup besar, maka tidak akan mengingikan hal-hal terjadi, sehingga melalui kegiatan ini akan melakukan konsolidasi segera mungkin,” ujarnya.
Pekerja pariwisata senior ini lalu mengatakan, mengenai pandemi yang kasusnya semakin melandai, serta menggeliatnya pariwisata memberikan dampak positif terhadap pekerja pariwisata. Sekarang ini mulai ada meningkat kunjungan ke Bali, sehingga berdampak pula terhadap para pekerja pariwisata yang sebelumnya tinggal di rumah. “Sekitar 800 pekerja pariwisata sudah mulai difungsikan kembali sebagai mana mestinya. Mereka bekerja kembali sesuai dengan profesinya. Mudah-mudahan kasus Covid-19 bisa terus landai, seperti sekarang ini, sehingga pariwisatra bisa muncul dan program-program nasional kedepan bisa dijalankan,” harap Puspa yang juga seorang lawyer ini. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *