Pelaku Pariwisata Butuh Informasi Langkah dan Kebijakan Pemerintah Promosikan Bali

Pelaku Pariwisata Butuh Informasi Langkah dan Kebijakan Pemerintah Promosikan Bali

Pariwisata Bali sudah menggeliat. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sudah dilakukan untuk menyambut kenyamanan para wisatawan yang berlibur di pulau munggil ini. Sarana dan prasarana penunjang kebangkitan pariwisata itu, juga sudah dimulai dengan melakukan perbaikan-perbaikan sara dan prasarana serta menjaga kebersihan secara bersama-sama. “Bangkitnya pariwisata itu tak terlepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran, seperti international border dibuka, tidak adanya karantina dan kebijakan non PCR bagi wisatawan yang sudah dapat vaksin penuh. Untuk itu, kami berterima kasih,” kata General Manager Swiss-Belexpress Kuta – Bali, Ida Bagus Sedana, Selasa (24/5).

Sebagai pelaku pariwisata, Ida Bagus Sedana berharap kepada pemerintah sebagai pemangku jabatan untuk selalu memberikan informasi positive mengenai langkah-langkah serta kebijakan untuk mempromosikan Bali sebagai tujuan wisata. Setelah hampir dua setengah tahun dikoyak pandemi Covid-19, pariwisata Bali mesti lebih digaungkan, sehingga calon wisatawan di berbagai belahan dunia tahu dan merencanakan perjalannnya ke Indonesia dan Bali. “Kami tahu, promosi yang sangat penting adalah menjaga keamanan serta kenyamanan wisatawan selama liburan di Bali, tetapi promosi ke luar daerah dan luar negri juga penting,” ucapnya berharap.

Kelonggaran akses masuk Bali bagi Wisatawan Domestik (Wisdom) maupun Wisatawan Mancanegara (Wisman) memberikan angin segar bagi pelaku pariwisata Bali. Semua kebijakan positive ini sudah ditunggu-tunggu sejak tahun yang lalu. Impact dari kebijakan itu terlihat dari meningkatnya kunjungan wisdom serta wisman yang puncaknya di bulan Mei pas libur Lebaran. “Tingkat hunian hotel di Bali mengalami peningkatan significant. Termasuk di Swiss-Belexpress Kuta saat punbcak periode Libur Lebaran occupancy mencapai 100%,” ungkapnya penuh bahagia.

Mengalirnya wisatawan periode libur Lebaran itu, mampu menggerakan roda perekonomian masyarakat Bali. Toko yang dulunya tutup, kini sudah mulai buka lagi, terutama di seputaran Jalan Raya Legian. Bule-bule sudah pada terlihat jalan-jalan seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Walau jumlahnya belum seramai dulu, tetapi kehadiran warga asing ini mampu mengubah Bali menjadi lebih hidup. Apalagi, kegiatan-kegiatan bertaraf international sudah mulai dilaksanakan di Bali, termasuk G20 nantinya. “Hal ini harus kita manfaatkan untuk mempromosikan Bali kembali. Bali aman untuk dikunjungi karena masyarakat sudah vaksin Booster, sehingga tamu yang ingin berlibur segera datang memenuhi Pulau Bali,” ujarnya.

Berbagai event bertaraf international digelar di Nusa Dua. Hal tersebut membawa dampak positive bagi pengelola hotel atau pariwisata lainnya. Walaupun, tidak mendapatkan limpahan peserta kongres secara langsung karena hotel yang dikelolanya ada di Legian, tetapi semua itu membawa dampak positive buat Bali.” Tamu-tamu lain yang sudah berkenan berliburan ke Bali, akan memilih hotel yang lain. Maka dengan begitu, hotel kami yang ada di kawasan Legian mendapatkan limpahan occupancy,” sebutnya.

Lalu, untuk gambaran okupansi tiga bulan kedepan, Ida Bagus Sedana mengaku sudah ada bookingan secara perorangan. Bookingan dari luar negeri sudah mulai masuk, baik itu wisatawan yang sudah menjadi pelanggan atau permintaan group. “Astungkare, permintaan group-group besar sudah masuk. Semoga tidak ada hal-hal negative kembali, sehingga kedepan tingkat hunian yang sudah membaik tetap berlanjut dan selalu berkelanjutan,” tutup pria ini kalem. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us