Mengubah prilaku masyarakat untuk menjalani tatanan kehidupan era baru mesti terus dilakukan tanpa henti. Pasalnya, kesadaran warga masih perlu ditingkatkan, khususnya dalam memakai masker sebagai salah satu syarat penerapkan Protokol Kesehatan (Prokes). “Setiap kami melakukan pebertiban prokes Pemberlakuan Pembatasan Tegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, Tim Yustisi Kota Denpasar masih saja menemukan masyarakat yang melanggar prokes, itu membutikan ketaatan masyarakat terhadap prokes harus terus ditingkatkan dan diingatkan,” ungkap Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga, Kamis (16/12).

Pandemi Covid-19 belum berakhir, walaupun kasus kasus sudah terus menurun. Disiplin menerapkan prokes sangat penting untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Karena itu, Tim Yustisi Kota Denpasar setiap hari siang malam terus menggelar penertiban prokes. Seperti melakukan penertiban prokes di Jalan Raya Sesetan, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. “Dalam penertiban hari ini, kami menjaring 31 orang pelanggar,” akunya.

Dari jumlah pelangar tersbut, sebanyak 19 orang dibina karena salah menggunakan masker dan 12 didenda di tempat karena tidak menggunakan masker. Hal itu terjadi, mungkin karena kejenuhan masyarakat terhadap pandemi yang belum ujung selesai. Meskipun demikian sebagai penegak Perda, pihaknya berkewajiban terus mengingatkan dan menindak bagi yang melanggar prokes. “Hal itu agar masyarakat mentaati protokol kesehatan. Mengingat kasus penularan covid 19 sampai saat ini masih terjadi,” imbuhnya.

Dalam upaya menekan penularan Covid-19 pihaknya tidak pernah bosan melakukan penertiban sembari memberikan peringatan kepada masyarakat agar selalu mentaati prokes. Dengan langkah itu diharapkan penularan Covid-19 dapat terkendali. “Maka itu, bagi warga yang keluar rumah tidak memakai masker, kami berikan masker secara cuma-Cuma. Hal ini, agar mereka selalu ingat, jika keluar rumah mesti tetap memakai masker,” tegasnya. (BTN/bud)