Pelatihan Barista di Gianyar Ditutup

Pelatihan Barista di Gianyar Ditutup

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra menutup pelatihan dengan melepas kartu tanda peserta dan pemberian sertifikat uji kompetensi di Villa Kori Maharani Gianyar, Senin (5/4). Para peserta juga telah melaksanakan uji kompetensi dari lembaga sertifikasi pelatihan bertaraf nasional. “Tujuan dari uji kompetensi ini untuk memberikan sebuah pengakuan autentik terhadap spesifikasi keterampilan yang yang telah dimiliki,” ucapnya.

Ny. Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, kepada 17 peserta itu, selama dua hari kemarin juga telah dilaksanakan uji kompetensi, dimana tujuannya untuk memberikan sertifikat yang diharapkan memberikan rasa percaya diri untuk bisa bekerja atau membuka usaha. “Ada peserta yang telah direkrut bekerja meski masih pelatihan, karena mereka yakin ini merupakan pelatihan yang berkompeten,” ujar Ny. Surya Adnyani Mahayastra.

Pelatihan kecakapan hidup barista telah dimulai sejak 17 Maret hingga 5 April, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar bersama TP PKK Kabupaten Gianyar. Pada dasarnya pelatihan dimaksudkan untuk menyiapkan generasi muda barista yang memiliki skill mumpuni.

Kadis Pendidikan I Wayan Sadra mengatakan dengan pelatihan berarti telah menciptakan generasi yang siap kerja. “Kita telah mampu menciptakan generasi yang siap kerja, tentu dibekali dengan kompetensi, kompetensi tidak cukup jika tidak diberi pengakuan secara legitimasi yaitu melalui uji kompetensi yang tersertifikasi bertaraf nasional sehingga mereka yakin dan percaya pada diri bahwa mereka pasti diterima dengan skill dan keterampilan yang dimiliki atau mampu membuka usaha dengan skill atau keterampilan yang dimiliki,” paparnya.

Salah seorang peserta pelatihan asal Banjar Kawan Tampaksiring I Putu Maha Darma Natha mengaku setelah mengikuti pelatihan barista selain mendapat ilmu juga mendapat banyak pengalaman ataupun teman baru. Natha berharap ke depan bisa membuka sebuah kedai kopi atau coffee shop sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan. “Biasanya coffee shop kan prosesnya dari pasca panen hingga menjadi coffee tapi saya akan coba padukan dengan basic saya di pertanian mulai dari budidayanya hingga menjadi coffee, sehingga kualitas biji kopi dapat saya jaga,” ujar Mahasiswa jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Udayana tersebut. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us