Menjelang Hari Raya Besar Umat Hindu dan Muslim, Pemkab Karangasem menggelar Pasar Gotong Royong Krama Bali (PGRKB) yang diikuti oleh puluhan pedagang bahan baku pokok,industri, perikanan serta pertanian,Rabu (21/4). PGRKB bertempat di Lapangan Taman Budaya Candra Buana Karangasem ini digelar dalam rangka menjamin dan menjaga stabilitas harga menjelang hari besar keagamaan. Dengan digelarnya PGRKB diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh barang dengan harga yang lebih murah.
Tak tanggung-tanggung Bupati Gede Dana bersama Wabup Artha Dipa juga membeli sejumlah kebutuhan pokok seperti telor,beras,kripik,Kopi ginseng tanpa gula,ubi dan cabai, hingga langsung mencicipi kripik produksi dari datah diikuti seluruh kepala OPD dan pegawai ASN lainnya. Lewat kegiatan PGRBK juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian pegawai serta kesadaran masyarakat secara bergotong royong membantu petani, nelayan, pengerajin, dan pelaku UMKM.
“Ada dua hari raya besar yang akan datang. Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu dan Idul Fitri bagi umat Muslim. Saya berharap kehadiran pasar gotong royong ini dapat meringankan beban masyarakat yang khawatir naiknya harga kebutuhan jelang hari raya,” ucap Gede Dana didampingi Wabup Artha Dipa, Sekda Sedana Merta dan seluruh Kepala OPD se- Kabupaten Karangasem saat meninjau aktifitas PGRKB.
Bupati Gede Dana mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak secara ekonomi dan sosial yang mengakibatkan menurunnya pemasaran produk pertanian, perikanan dan industri lokal masyarakat Bali pada umumnya dan Karangasem pada khususnya. Pasar Gotong Royong di Kabupaten Karangasem adalah bentuk dukungan Pemerintah Daerah dalam mensukseskan implementasi program Pemerintah Provinsi dalam membangun pertanian yang berbasis pada petani lokal.
Sesuai dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Karangasem melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Bupati Gede Dana mengajak seluruh OPD untuk dapat berinovasi mewujudkan Karangasem Era Baru yang Pradnyan,Kertha,Shanti dan Nadi (Prakerthi Nadi).
Bupati Gede Dana menegaskan, Dirinya terus mendorong Disperindag dalam memantau harga di pasar tradisional. Menurutnya, kenaikan harga di pasar, dimungkinkan karena adanya kelangkaan barang atau permainan oknum. Untuk itu, jika ada kenaikan harga yang tidak wajar akan ditekan dengan gencar melaksanakan operasi pasar.
“Mudah-mudahan di hari-hari besar ini, tidak ada oknum yang memainkan harga. Jangan sampai di situasi seperti ini masyarakat merasa dibebani dengan kenaikan harga bahan pokok,”imbuhnya.
Bupati Gede Dana juga menyebutkan, bahwa Pasar gotong royong ini masih akan dikaji dan dipantau kembali. Jika dipasaran harga tidak stabil, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan menyelenggarakan kegiatan yang sama lagi di tiap-tiap kecamatan sekali hingga dua kali dalam sebulan.
“Biar tidak hanya di Kota saja, kita nanti bisa usulkan untuk diselenggarakan juga di desa-desa seperti Seraya atau di kecamatan-kecamatan, seperti di Kecamatan Kubu,” tutupnya.
Di sisi lain, dengan tetap memenuhi prokes Covid-19, masyarakat begitu antusias berbelanja. Banyak pedagang PGRKB diserbu pembeli, utamanya pedangan sembako, seperti bawang, cabai, bawang putih, telor, beras lokal, ikan dan lain-lain. Selain itu, pedagang bibit tanaman dari KTNA juga menarik perhatian pembeli dan pengunjung. Tidak perlu waktu lama, dagangan tampak habis diserbu masyarakat umum, utamanya ASN dan Pegawai Non ASN.(BTN/ery)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *