Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur bertepatan dengan Wraspati Wage Wuku Sungsang atau Rahina Sugihan Jawa, Kamis (8/4). Hadir bersama pemedek, Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRDI Gusti Ngurah Gede, Pj. Sekda I Made Toya, Ketua Komisi I DPRDI Ketut Suteja Kumara serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Denpasar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede dan Topeng Wali. Merdu suara tetabuhan Gambelan Gong, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Manuaba Tajung, Griya Bukit Bangli yang dilanjutkan dengan penyerahan punia.
Walikota Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur tahun ini memang dirasa berbeda. Hal ini mengingat pelaksanaanya dilangsungkan di masa pandemi Covid-19. Pun demikian, seluruh prosesi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan serta khidmat dengan tidak mengurangi makna upakara.
Pelaksanaan persembahyangan tahun ini tentu sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya. “Hal ini mengingat Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga penerapan protokol kesehatan wajib dilaksanakan dengan tidak mengurangi makna dalam prosesi,” ujarnya
Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta. “Ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa, sehingga pandemi Covid-19 segera usai dan juga menjadi ajang mulatsarira umat,” ungkaonya.
Pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah. “Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta,” jelasnya
Hal tersebut, juga dapat memancarkan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali. “Ini untuk membersihkan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan alam beserta isinya,” imbuhnya (BTN/bud).
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *