Pengelola Hotel di Jembrana Bertahan dengan Mengatur Biaya Operasional

Pengelola Hotel di Jembrana Bertahan dengan Mengatur Biaya Operasional

Walau jumlah kasus Covid-19 di Pulau Dewata dilaporkan ada penurunan, namun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 masih belum bergerak turun. Artinya, Bali yang masih menyandang level 4, pastinya belum ada kebijakan-kebijakan yang mampu menggeliatkan kunjungan wisatawan ke pulau munggil ini. “Kami sebagai warga negara yang baik, tentunya harus mematuhi kebijakan yang memperpanjangn PPKM setiap Minggu. Walau, hal itu sudah pasti berdampak pada sisi sosial ekonomi masyarakat,” kata General Manager Wide Sands Beach Retreat Jembrana, Gede Sukadana, Kamis (2/9).

Secara kasat mata, kebijakan pemerintah mengevaluasi PPKM setiap minggu itu mampu mengurangi kasus Covid-19, jika dilihat sari angka penurunan kasus. Namun, sudah hampir dua tahun pandemi ini mewabah di Bali, belum juga ada tanda-tanda mereda, bahkan menghilang. “Selain melaksanakan tatanan kehiduapan era baru dengan menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes) untuk menjaga imun, kami juga bertahan dengan mengatur biaya operational seminim mungkin. Jujur, dalam situasi seperti ini, kami hanya bisa berharap, semoga Covid-19 segera berlalu,” harapnya.

Situasi pandemi yang seakan tidak ada ujungnya ini, memang membuat pengelola dan pemilik hotel kelimpungan, sehingga tidak sedikit hotel yang sudah tutup total, bahkan dijual. “Itu pertanda pariwisata sudah diambang batas. Inilah kenyataannya. Kita harus tetap berjuang melawan Covid-19 atau hidup berdampingan dengan damai. Kuncinya, berpikir positif dan yakin semua pasti berlalu,” papar General Manager Wide Sands Beach Retreat Jembrana ini penuh semangat.

Sadar akan kondisi itu, membya pengelola hotel dan restorant yang ada di wilayah paling barat pulau Bali ini saling bahu mambahu dan saling support dan memotiasi agar selalu tenang dan tetap sehat, sehingga imun tidak melorot. “Saya dari pengelola hotel, juga Ketua PHRI sebagai induk organisasi pariwisata di Kabupaten Jembrana, saling support dan memotifasi antara anggota. Kami mencoba merubah ke domistik market, selama Bandara Ngurah Rai International belum dibuka,” paparnya.

Gede Sukadana merasa yakin pariwisata kembali pulih seperti sebelumnya, sehingga organisasi yang dipimpinnya itu bakal merencanakan hal-hal yang positif untuk di tahun 2022 terutama dari sisi marketing dan Sumber Daya Manusia (SDM). PHRI Jembrana sedang merancang kegiatan promosi tahun 2021 dengan mengundang agent-agent, baik untuk domestik atau overseas market Selain itu, juga melakukan pelatihan SDM karena sudah lama berdiam diri. Kegiatan ini tentu bergandengan dengan pemerintah daerah setempat. “Besar harapan kami ada kemudahan-kemudahan serta kebijakan pemerintah agar kami bisa bertahan terutama dari sisi financial, seperti bayar pajak, listrik serta ada bantuan dana, seperti dana ibah,” harapnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us