Kebijakan pemerintah yang melonggarkan syarat bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan pesawat mendapat sambutan dari pelaku pariwisata Bali. Kelonggaran yang menghapus syarat tes Covid-19 baik PCR maupun swab antigen dengan yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi pelaku perjalanan domestik diyakini memberikan dampak positif terhadap pariwisata Bali. “Kebijakan ini adalah hal yang sangat baik dan positive,” kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Gede Nik Sukarta, Kamis (10/3).
Penasehat Bali Vila Association (BVA) ini bahkan memberikan apresiasi yang sangat baik kepada pemerintah. Hal ini, nantinya dapat mendorong kebangklitan pariwisata Bali, dan tentu lebih bangkit lagi ketika open border untuk Wisatawan Mancanegara (Wisman) berjalan dengan baik. Hal itu karena secara umum bisnis pariwisata Bali sangat tergantung kepada tamu-tamu wisman. “Jujur, ini sekaligus sebagai sebuah tatangan buat kami di industri untuk bertanggung jawab dalam menerapkan secara disiplin Proto0kol Kesehatan (Prokes) secara ketat,” ungkapnya.
Setelah dibukanya penerbangan internasional pada 4 Pebruari lalu terus mengalirkan wisatawan asing ke Pulau Dewata memberikan dampak terhadap pengelola hotel atau pengelola pariwisata lainnya. Adanya kebijkan tersebut sangat baik, bahkan sekarang ditambah wisman ke Bali tanpa karantina dan voanya merupakan hal yang disambut bai. “Apapun kebijakan itu merupakan hal yang baik, namun kita jalankan parallel dulu, karena apapun tidak ada yang sempurna. Hal positive dan niatan yang baik, pasti akan kita dapatkan hal yang baik pula,” ucapnya dengan nada bersyukur.
General Manager Villa Kayu Raja ini mengatakan, meskipun villa yang dikelolanya untuk awal Maret ini belum secara signifikan belum banyak ada bookingan tamu, tetapi kebijakan pemerintah itu memberikan angina segar bagi pelaku atriwwisata di Bali. “Mdah-mudahan minggu ketiga, Maret dan awal Maret ada peningkatan sambil kita bersama-sama menyiapkan diri, baik itu dari produk, tata kelolal dan pelayanan, sehingga nanti para industri tidak mengecewakan tamu-tamu dan pemerintah. Itu karena kita berharap dengan dibukanya Bali tanpa karantina dan kita berhasil akan menjadi promotion tools buat destinasi Bali dan kita semuanya akan kecipratan,” yakinnya.
Gede Nik Sukarta kemudian berharap, semoga pemerintah tetap membuat kebijakan-kebijakan yang pro industry, dan menjaga hubungan baik dengan semua stake holder, baik di negara sendiri maupun dengan negara sahabat luar negeri lainya. “Semoga April 2022 ini semuanya bisa lebih baik, dan negara-negara uyang bisa ke Bali tidak hanya terbatas pada 23 negara saja, sehingga peluang kita garap pangsa pasar luar negeri lebih baik. Karena itu, semua industri tentu harus menyiapkan diri dengan lebih baik, seperti dari sisi produk, tata kelola maupun pelayanan,” pungkasnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *