Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada di Kabupaten Badung ini makin digemari wisatawan domestik maupun mancanegara. Maka tak heran, DTW yang beralamat di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selalatan ini menjadi destinasi iconic No.1 di Indonesia. GWK yang berwujud Dewa Wisnu, Dewa Pemelihara mengendarai Garuda itu telah dikenal masyarakat luas sebagai salah satu venue andalan untuk event-event kelas dunia.
Di tengah kesibukan melayani para pengunjung, GWK Cultural Park merayakan Panca Warsa bertepatan dengan Purnama, Jumat 29 September 2023 lalu. Saat itu, GWK Cultural Park mengadakan upacara Pacaruan Panca Rupa di area patung utama GWK. Pacaruan ini menggunakan 5 hewan kurban suci, seperti angsa, bebek bulu sikep, bebek blangkalung, asu bang bungkem, dan kambing. “Upaara pacaruan ini sebagai bentuk syujud syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Operation Director, Stefanus Yonathan Astayasa, Selasa (3/10).
Rangkaian Panca Warsa diawali dengan Upacara Piodalan di Parahyangan Somaka Giri yang berada di Plaza Wisnu. Lokasi ini berdekatan dengan Lokasi sumber mata air yang terdapat di ketinggian lebih dari 200 meter dari permukaan laut bernama Somaka Giri. Area ini kini pengunjung bisa mendapatkan story telling dan dapat bersembahyang menurut keyakinan masing-masing. Pengunjung pun bisa mendapatkan Tirta Panglukatan (Air Suci Pembersihan) dan gelang tri datu yang diberkati oleh Jro Mangku.
Staf dan karyawan serta dihadiri jajaran direksi PT. Alam Sutera, Tbk yang mengelola GWK Culture Park mengenakan busana bernuansa putih dan kuning. Lengkap dengan tata rambut dan udeng Bali. Areal pura dengan nuansa tedung dan umbul-umbul yang menghiasi kawasan Plaza Kura-Kura dan Plaza Wisnu, sebuah area yang memiliki relief Awatara, yaitu perwujudan Dewa Wisnu saat turun ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia dari malapetaka. Masyarakat Hindu di Bali percaya, jika melempar koin dan berdoa dengan tulus iklas di area kolam Dewi Laksmi, permohonan dapat terkabulkan.
Perayaan Panca Warsa GWK diperingati dengan mengadakan persembahyangan bersama, menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan atas berkat-Nya. “Kehadiran para Board of Directors dari kantor pusat Alam Sutera Group mengikuti persembahyangan inipun sebagau bukti nyata, bahwa kami semua sungguh bersyukur atas keberadaan GWK Cultural Park yang merupakan perwujudan dari prakarsa dan cita-cita. Ada banyak ide, harapan, pemikiran, yang tertuang di dalamnya. Semoga semesta turut menjaga,” ujar Stefanus.
Setelah persembahyangan, keesokan harinya GWK Cultural Park mengadakan giat Tanam Pohon Untuk Masa Depan. Hal ini sesuai dengan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, dengan menanam 100 pohon kamboja di area Plaza Revayah GWK. “Bukan hanya menerima, tetapi kami juga ingin memberi kepada alam untuk mengharmonisasi hubungan dengan alam sekitar,” ucap Stefanus menyudahi pembicaraan. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *