Renon sudah biasa sebagai pusat perhelatan festival, namun itu bukan digelar oleh masyarakat Renon sendiri. Tetapi kini, Renon Festival 2023 memang dilaksanakan oleh masyarakat Renon sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan serta memperkenalkan sejarah, budaya serta kesenian yang ada di Desa Adat Renon dan sekitarnya. Selain itu, juga untuk memberikan wadah dan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal yang berada di Bali. Uniknya, festival ini dimulai dari September sampai dengan puncak event di bulan Desember 2023.
Jro Bandesa, Desa Adat Renon, I Wayan Suarta mengatakan, Renon Festival dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Adat Renon pada 27 Desember 2023. Renon sebagai salah satu desa yang memiliki sejarah panjang, berangkat dari Prasasti Blanjong, Shri Kesari Warmadewa. Berdasarkan sejarah itu penduduk Renon tadinya bertempat di Sanur Kauh daerah Blanjong. Karena terjadi peperangam lalu mengungsi di tanah Renon yang lamanya sudah 5 abad. “Festival ini sebagai sebuah perayaan 5 abad kami sudah tinggal di Renon,” katanya saat bertemu media di Renon, Kamis (14/9).
Desa Adat Renon selaku penyelenggara ingin mengadakan sebuah acara festival dengan tema “Kanda Pat – Semesta Bersaudara”. Dalam festival ini ada beberapa aspek penting yang ingin diangkat, seperti sejarah budaya, ekonomi sosial serta kesenian modern maupun tradisional. “Lalu terkait dengan Renon yang memiliki kesenian sacral terkenal yaitu Baris Cina dan Gong Beri masih dikoordinasikan, tetapi kalau dalam bentuk tayangan vodeo pasti kita tayangkan sebagai identitas Renon,” sebuitnya.
Festival ini penting untuk memperkenalkan sejarah Renon kepada generasi muda. Selain itu, festival ini juga untuk memberikan ruang dan waktu kepada generasi muda untuk mengembangkan kreativitasnya melalui festival ini. Karena itu, rangkaian festival cukup panjang yang dimulai 16 – 17 September dengan melaksanakan Event Renon Kite Festival. Lomba ini dengan kategori layang Bebean, Pecukan, Jangan dan Jangan Buntut. “Kami juga melombakan laying-layang Bebean Jago Baru. Lokasi lomba di Pantai Padang Galak,” kata Ketua Panitia, Wayan Sukarsa.
Untuk di bulan Oktober bakal menggelar E-Sport yang berkolaborasi dengan Budaya Japan Mobil Agent. Lomba ini akan berlangsung di Wantilan Banjar Desa Adat Renon selama tiga hari, yang dimulai dari tanggal 13-14-15 Oktober 2023. Selain itu juga ada Renon Motofest dan Kontes Ikan Mas Koki Bali yang pasti menarik. Adanya E-Sport ini, mungkin yang akan membedakan Renon Festival dengan festival yang lainnya. “Intinya, festival ini sebagai cara kami untuk mengkolaborasikan kebudayaaan yang ada di Renon,” ucapnya.
Perayaan budaya bakal berlangsung pada November 2023. Sementara pada malam budaya bakal digelar Lomba Baleganjur tingkat umum, ada lomba sepeda hias anak se Bali. Sedangankan pada puncvak berlangsung pada 23-25 Desember 2023 yang dipusatkan di Lapangan Renon. “Kami bermaksud menampilan potensi yang ada di Renon, maka UMKM masuk besar, juga ada musik dan DJ. “Jauh sebelum launching stand sudah full, tetapi kalau ada yang ingin masuk kami tetap rangkul,” ungkapnya.
Untuk Parade Budaya bakal dipusatkan di Jalan Tukad Balian yang menyajikan kesenian tradisonal juga modern. Ajang ini penting untuk mengembangkan ekonomi di Desa Renon. Dalam ajang ini akan ada perputaran ekonomi. Ajang kali perttama ini juga melibatkan desa yang lain. Desa Adat Renon terdiri dari 4 banjar yakni Banjar Peken, Banjar Tengah, Banjar Kelod dan Banjar Pande ingin membawa pesan untuk kita bersata. “Kami berharap ajang budaya ini bisa terus berlanjut. Kita hanya mengawali, semoga nanti dilanjutkan oleh generasi muda,” ujar Event Director Radianto Pancara (ARA). (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *