Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Denpasar diharapkan turut serta bersinergi bersama lembaga adat dan dinas menjaga kondusifitas wilayah Kota Denpasar dalam pelaksanaan pilwali tahun ini. Pelaksanaan pilwali tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya dengan situasi masa pandemi.
“Hal ini menjadi tantangan kita bersama dalam memberikan rasa aman dan nyaman dalam kondisi covid-19,” kata Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra sat menghadiri rapat koordinasi dalam pelaksanaan pengamanan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Denpasar Tahun 2020 di Graha Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Rabu (25/11).
Langkah simulasi yang telah dilakukan KPU Denpasar dapat terus dilaksanakan hingga menyasar hampir seluruh wilayah desa yang ada baik melalui informasi yang telah diberikan kepada Lembaga adat dan dinas maupun langkah-langlah lainnya sehingga memberikan rasa aman pada pelaksanaan tanggal 9 Desember nanti. “Dengan lebih gencar melakukan edukasi dan publikasi masyarakat yg tidak mengetahui informasi menjadi mengetahui terkait keamanan dalam pelaksanaan pencoblosan nantinya di masing-masing TPS yang ada,” ujar Rai Mantra.
Ketua KPU Denpasar, I Wayan Arsa Jaya menyampaikan, berbagai tahapan Pilwali Denpasar hingga nantinya pada tanggal 9 Desember telah dilakukan persiapan. Hal berbeda dalam pelaksanaan Pilwali Denpasar tahun ini ditengah pandemi secara tidak langsung menimbulkan sebuah budaya baru salah satunya pemenuhan kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) dengan adanya keterlibatan masyarakat. “Pelaksanaan pilwali telah kita laksanakan dengan pemenuhan keamanan dan kenyamanan yang paling utama adanya prokes. Langkah sosialisasi maupun simulasi telah dilaksanakan sesuai pedoman dari pusat,” ucapnya.
Dengan keterlibatan semua pihak berkolaborasi dengan KPU Denpasar serta pihaknya telah membentuk penyelenggara pilwali yang telah melaksanakan pemeriksaan rapid tes bekerjasama dengan RSUD. Wangaya. Pihaknya juga telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap yakni 444.929 dengan jumlah TPS 1.202. Dari jumlah tersebut Kecamatan Denpasar Barat menjadi daerah dengan pemilih terbanyak yakni sebanyak 129.015 pemilih. Disusul Kecamatan Denpasar Selatan dengan 120.453 pemilih, Denpasar Utara 114.502 pemilih, dan terakhir Denpasar Timur 80.959 pemilih.
Dalam teknis pemilihan nanti yang akan dibatasi disetiap TPS sebanyak 500 orang untuk memecah kerumunan warga. Antisipasi ini tentu telah melihat kondisi setiap wilayah dengan keberadaan TPS yang sangat mencukupi dan memadai di Kota Denpasar. “Kami mohon kerjasama dan dukungan semua pihak, dalam mensukseskan pelaksanaan Pilwali Denpasar tahun ini yang tetap aman dan nayaman dengan selalu disiplin pada prokes,” ujarnya.
Rapat yang digelar Pemerintah Kota Denpasar, Forkopimda, KPU Denpasar, Panwaslu Denpasar dihadiri Dandim 1611 Badung Kolonel Inf. I Made Alit Yudana, Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana, Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Sobandi, Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Luhur Istighfar, Ketua KPU Denpasar I Wayan Arsa Jaya, Ketua Bawaslu Denpasar Putu Arnata, Pj. Sekda I Made Toya serta pimpinan OPD terkait di Pemkot Denpasar. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *