Restorasi Terumbu Karang, Bagian Dari Pemulihan Ekonomi dan Tujuan Wisata Laut

Restorasi Terumbu Karang, Bagian Dari Pemulihan Ekonomi dan Tujuan Wisata Laut

Realisasi pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional-Indonesia Coral Reef Garden (PEN-ICRG) di Buleleng mencapai 92 persen. PEN-ICRG merupakan program Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI serta Pemerintah Provinsi Bali. “Sejak awal digulirkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng sangat antusias dan menyambut baik program ini,” ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ni Made Rousmini usai mengikuti rapat koordinasi monitoring dan evaluasi program PEN-ICRG secara daring didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Gede Melandrat di Lobi Kantor Bupati Buleleng, Rabu (6/1).

Apalagi, Rousmini Buleleng terpilih menjadi satu dari sekian Kabupaten di Bali untuk menjalankan program ini. Pihaknya bersyukur program ini dapat dilaksanakan dengan baik, realisasi cukup tinggi dan melebihi target awal ditetapkan. Kesempatan ini juga banyak menyerap tenaga kerja. “Restorasi terumbu karang ini bagian dari pemulihan ekonomi nasional dalam kondisi pandemi Covid-19, penyerapan tenaga kerja dan sebagai tujuan wisata laut yang perlu adanya penataan terumbu karang. Alhasil, Pemkab Buleleng berhasil menyerap anggaran hingga mencapai Rp14 miliar lebih dari total dana yang dikucurkan sebesar Rp15 miliar lebih,” jelasnya.

Penyerapan tenaga kerja, juga ditekankan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menerima kunjungan dari Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim guna meninjau langsung lokasi restorasi terumbu karang Buleleng beberapa waktu lalu. Program ini memberikan kesempatan bekerja untuk masyarakat di pesisir pantai dan juga yang terkena dampak pandemi. Selain itu, program ini akan memberikan dampak positif terhadap ekosistem terumbu karang di Buleleng.

Gede Melandrat menjelaskan, ICRG ini dilaksanakan di enam desa dan tujuh titik yang telah selesai dilaksanakan per tanggal 7 Desember 2020 lalu. Namun, sesuai arahan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan untuk pemeliharaan dapat dilasanakan hingga pada akhir bulan Januari 2021 ini.

Restorasi terumbu karang yang dilaksanakan di Buleleng awalnya direncanakan seluas empat hektar di laut. Tapi, Buleleng dapat mencapai hingga 7,4 hektar. Secara keseluruhan untuk Buleleng tidak ada masalah dan telah selesai dilaksanakan dengan persentase fisiknya mencapai hingga 100 persen dengan realisasi keuangan sebesar 92 persen. “Jadi, ini adalah capaian luar biasa karena dari anggaran Rp15 miliar lebih tersebut kita hanya menyerap Rp14 miliar lebih. Tidak mengurangi fisik yang dilaksanakan baik dari struktur maupun juga dari klaster,” jelasnya.

Struktur-struktur yang dihasilkan baik berupa patung dan lainnya kedepannya akan menjadikan tujuh titik ini menjadi sebuah destinasi wisata baru. Terlebih lagi Buleleng pernah melakukan pemulihan alam bawah laut tepatnya di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak dengan biorock yang merupakan sebuah teknologi untuk mempercepat pertumbuhan terumbu karang hingga delapan kali. “Dari puluhan instalasi yang dibangun di Indonesia, biorock di Teluk Pemuteran menjadi proyek yang paling berhasil,” pungkas Gede Melandrat. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us