Masih ingat dengan ajang Ubud Food Festival? Setelah dua tahun dunia kuliner dihadang oleh pandemi, Ubud Food Festival (UFF) akhirnya diluncurkan dengan acara pembukaan pada Kamis (23/6). Festival dibuka dengan Opening Event yang menyambut para pakar kuliner, chef dan tamu-tamu kehormatan di Taman Kuliner. Ribuan pecinta kuliner berkumpul di Ubud, Bali untuk mencicipi berbagai menu-menu baru dan enak di festival ke 6 ini.
Pendiri & Direktur UFF Janet DeNeefe mengatakan, dirinya mendapatkan banyak energi positif dan kegembiraan dari chef dan pengunjung Festival. “Makanan lebih dari sekadar bertahan hidup. Dengan makanan kita berteman, mencari kekasih, dan bersyukur atas berkah kita. Belum pernah saya melihat begitu banyak wajah tersenyum bersama di satu tempat sejak akhir pandemi; makanan benar-benar menjadi rahasia untuk kehidupan yang bahagia dan menyenangkan!” paparnya.
Pada acara pembukaan tahun ini, UFF menganugerahkan William Wongso penghargaan Lifetime Achievement Award, atas pengabdiannya pada kuliner Indonesia. Dikenal di luar negeri sebagai Duta Kuliner Indonesia, William menerima Medaille d’Honneur 2018 dari Academie du Pain Indonesia di Paris dan mendapat julukan ‘Diplomat Rendang’. “Festival tahun ini adalah tentang Heroes, dan William Wongso benar-benar pahlawan kuliner,” sebutnya.
Melalui karyanya itu, Janet DeNeefe mengajak semua orang ke Indonesia dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makanan asli negara ini, baik dengan resep tradisional
maupun interpretasi modern.
Musisi dan entertainer lokal menambah semarak perayaan itu. Penampilan luar biasa dari Orasare, yang komposisinya terinspirasi dari lagu-lagu daerah Indonesia dan menggabungkan instrumen modern dengan tradisional, dan pertunjukan teater tentang makanan oleh Teater Kalangan sebuah kolektif pertunjukan interdisipliner dari Bali.
Upacara pembukaan menandai awal dari perayaan tiga hari dengan ribuan pecinta kuliner dari
seluruh Indonesia dan dunia yang akan bergabung dengan kami baik di basis Festival, Taman
Kuliner, dan di lokasi kuliner di seluruh Ubud di mana berbagai Sepcial Event dan program-program Masterclass kami akan berlangsung. “Dua tahun terakhir telah berdampak keras pada industri kuliner, terutama di Bali,” katanya.
Janet DeNeefe menegaskan, tahun ini festival didedikasikan untuk ketahanan industri kolektif kami dari petani lokal hingga chef, pemilik restoran, pembuat wine dan banyak lagi. Pada akhirnya, ini adalah merayakan semangat inovatif para pahlawan lokal kami dan kemampuan unik mereka untuk beradaptasi dalam situasi yang luar biasa. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *