Sejak di bukanya koridor internasional menuju Bali, satu persatu maskapai internasional mengisi slot penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Hal ini menjadi harapan bagi sektor pariwisata, khususnya pengelola hotel dalam isian kamar hotelnya. Penerbangan maskapai menuju Bali, tentu membawa penumpang yang akan menyulap hotel-hotel menjadi lebih cerah. “Sejak Bali membuka pintu masuk kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) pada 4 Pebruari, The Kayon Jungle Resort belum berdampak. Artinya, wisman belum ada masuk. Saat ini masih dikunjungi wisatawan domestic (wisdom),” kata General Manager, Wayan Sucitra, Jumat (11/2).
Sucitra menyadari, kedatangan jumlah wisatawan yang tidak terlalu banyak, dibandingkan dengan jumlah kamar hotel yang tersedia secara keseluruhan di Bali itu, tentu tidak semua hotel akan mendapat kecipratan wisman dalam waktu dekat ini. Walau demikian, selaku pengelola hotel yang menawarkan suasana sejuk di tengah hutan tropis itu, dirinya selalu melakukan upaya dan cara agar informasi Bali sudah dibuka bisa sampai kepada para pelanggannya di luar negeri. “Untuk Maret dan April ini belum ada tanda-tanda bookingan yang signifikan dari wisman, tetapi mulai ada pemesanan atau inquiry dari bulan Mei kedepan,” sebutnya.
Wisatawan yang sudah melakukan pemesanan beberapa berasal dari Eropa dan Australia namun jumlahnya masih sangat kecil. Kontak dengan para pelanggan memang selalu dilakukannya. Hal ini, sebagai bentuk menjaga hubungan, sehingga ketika pariwisata membaik, maka para pelanggan itu siap melakukan perjalanan wisata ke Bali. “Kami belum bisa memprediksi dengan pasti, kapan kondisi akan pulih seperti sediakala, namun dengan keyakinan hal itu akan terjadi. Saya dengar masih banyak tamu asing yang datang sekarang ini masih destinasinya area seminyak dan sekitarnya. Sementara tujuan Ubud masih sangat slow,” ucap pria ini dengan nada datar.
Walau demikian, untuk saat ini, pasar wisdom memberi arti yang sangat baik, bagi pariwisata Bali. Kunjungan wisdom yang sudah mengenal kualitas The Kayon Jungle Resort biasanya melakukan pemesanan kamar secara langsung. Hanya saja, jumlah kunjungan Januari dan Pebruari 2022 terjadi penurunan dibandingkan akhir tahun 2021. Hal itu, akibat dari isu omicron yang sempat meningkat. Tingkat Hunian The Kayon Jungle Resort saat Januari berada pada sekitar 40%, kemudian menurun lagi pada Pebruari. “Wisdom masih short stay, 1-2 malam. Mereka menikmati suasana nuansa jungle by relaxing di resort,” imbuhnya.
Resort yang beralamat di Banjar, Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar ini menawarkan pemandangan yang sangat indah. Suasananya sangat berbeda dengan Kuta, Legian, ataupun Canggu. Udaranya sejuk dan menyegarkan sangat cocok untuk bersantai bersama pasangan. Kawasan desa ini sangat menjaga kearifan lokalnya dan menekuni kegiatan budayanya dengan baik, orang-orangnya sangat ramah. “Jujur, Saya banyak belajar tentang genuine hospitality setelah bekerja disini, Kali pertama bekerja di Kawasan Wisata Ubud sungguh menawarkan sesuatu yang beda,”. imbuhnya.
The Kayon Jungle Resort yang memiliki 38 kamar terdiri dari 20 suite rooms dan 18 villas dikenal sebagai tempat yang sangat romantis. Pool yang ada bertingkat-tingkat dengan pemandangan hutan tropis yang mampu memberikan suasana tenang dan damai. “Fasilitas yang dimiliki seperti spa, yoga pavilion, gym dan kegiatan lainnya seperti Trekking, Bersepeda dan aktifitas lainnya membuat resort kami semakin disukai wisatawan” ucap Sucitra. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *