Ketika melihat berbagai jenis buah yang dibawa, monyet-monyet sebagai penghuni Hutan Pala di Daya Tarik Wisata (DTW) Sangeh Monkey Forest langsung gembira. Mereka berlarian mendekati pembawa karung dengan buah-buahan segar. Ada yang berjalan pelan, ada pula yang berlari sangat cepat. Setelah buah itu disebar, binatang berkaki empat itu langsung menyergap lalu berlari keatas dahan dan mengunyahnya. Sementara monyet yang sedang menggendong bayinya, berjalan pelan namun tetap mendapatkan buah.
Itulah suasana di DTW Sangeh Monkey Forest pada perayaan Tumpek Uye, upacara yang memuliakan binatang, Sabtu (29/1). Jenis buah yang diberikan pada otonan (upacara) binatang itu, seperti pisang, ketela, rambutan, belimbing dan salak. Jumlah makanan yang diberikan hampir sama dengan jumlah makanan yang diberikan dalam sehari-harinyaoleh pengelola. Hanya saja, ada beberapa tambahan jenis buah dari biasanya. “Pakan monyet itu diberikan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Badung, forum dokter hewan peduli satwa, dan SMA N 1 Abiansemal,” kata Manejer Operasional Made Mohon.
Pada hari itu juga berlangsung kegiatan mereresik (bersih-bersih) yang dipusatkan di Taman Mumbul, Desa Adat Sangeh. Aksi bersih-bersih ini melibatkan siswa-siswi SMA N 1 Abiansemal dan masyarakat Sangeh mulai pukul 07.00 Wita. “Kami dari Desa Adat Sangeh, seperti biasa melaksanakan upakara Tumpek Uye mulai pukul 09.00 -10.00 Wita. Perayaan Tumpek Uye dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Badung yang dipusatkan di Taman Mumbul Desa Sangeh,” kata Jero Bendesa Adat Sangeh, I Gst Ag Bgs Adi Wiputra.
Perayaan Tumpek Uye ini sesuai dengan tema “Danu Kertih”, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) I Wayan Adi Arnawa. Pemuliaan binatang secara niskala dengan menghaturkan sesajen. Kemudian melakukan penebaran benih ikan, pelepasan beberapa jenis burung dan vaksinasi anjing peliharaan masyarakat. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *