Perempatan Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung dipadati ribuan warga, Rabu (23/8). Hal ini menyusul digelarnya ritual macepuk atau bertemunya Ida Sesuhunan dari tiga desa, yakni Ida Sesuhunan Desa Adat Serongga, Gianyar serta Ida Sesuhunan dari Banjar Tojan dan Sesuhunan Pura Dalem Sarimerta Banjarangkan, Klungkung.
Suasana sakral mulai terlihat ketika iring-iringan Ida Sesuhunan dari Desa Adat Serongga datang dari arah utara sekitar pukul 07.30 Wita. Ada ribuan warga berjalan kaki mengiringi Ida Sesuhunan berupa tapakan Rangda dan Barong. Tabuh baleganjur kian riuh, ketika iring-iringan semakin mendekati perempatan Banjarangkan.
Berselang beberapa saat, dari arah timur, Ida Sesuhunan dari Banjar Tojan dan Ida Sesuhunan Pura Dalem Sarimerta Banjarangkan, Klungkung juga tiba di perempatan Banjarangkan. Suasana semakin sakral kian terasa ketika tiba-tiba beberapa warga tiba-tiba menangis kerauhan dan mereka menari mengiringi Ida Sasuhunan.
Puncaknya terjadi ketika Ida Sasuhunan dari tiga daerah berbeda ini, lalu bertemu dan menari tepat di perempatan Desa Banjarangkan. Diiringi suara baleganjur, sesekali terdengar suara teriakan-teriakan dari warga yang kerahuan sehingga menjadikan prosesi tersebut kian terasa sakral. Petugas dari kepolisian dan TNI mulai berjaga untuk menutup jalan utama. Sedangkan pecalang mulai mengatur para warga, yang kian ramai ingin ikut menyaksikan proses tersebut.
Panitia Upacara, I Ketut Suastika di sela-sela upacara mengatakan kalau ritual macepuk atau pertemuan antar Ida Sesuhunan, dilaksanakan berkaitan dengan Karya Agung di Pura Dalem Sari Merta. Ketiga Ida Sesuhunan diyakini memiliki hubungan erat secara historis, sehingga mereka dihadirkan dalam ritual di pura tersebut. Namun ritual tersebut tidak digelar secara rutin. Tergantung ada petunjuk secara niskala.
“Kami mempercayai Ida Sesuhunan memiliki hubungan historis dan hubungan kekerabatan dan ada petunjuk secara niskala, untuk dipertemukan karena di Pura Sarimerta yang merupakan sasuhunan terkecil akan melaksanakan karya Agung dan diikuti oleh kakak-kakaknya, “ ungkap Suastika.
Sementara untuk lokasi macepuk Ida Bhatara dipusatkan di perempatan Banjarangkan. Lokasi tersebut dipilih lantaran paling representatif untuk dilaksanakan upacara Macepuk ketiga Ida Sesuhunan. Apalagi lokasi Pura Dalem Sari Merta tidak begitu jauh dari perempatan tersebut.
“Setelah prosesi macepuk selesai,
Ida Sesuhunan ini akan mengikuti prosesi upacara selama nyejer 12 hari di Pura Dalem Sarimerta. Dan Ida Sasuhunan dari masing-masing wilayah akan kembali setelah selesai upacara pada hari Minggu, 3 September 2023 nanti,” ungkapnya.
Sementara Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono, mengatakan ada 73 anggota Polres Klungkung dan 30 orang anggota Polsek Banjarangkan serta dibantu anggota TNI dikerahkan untuk melakukan pengamanan prosesi mecepuk tersebut. Masing-masing anggota ditugaskan tidak hanya untuk melakukan pengamanan, namun juga mengurai kemacetan selama ritual tersebut digelar.
Terlebih jalur yang dilalui iringan dari ritual Ida Sesuhunan Ratu Gede dan Ratu Mas Serongga yakni Jalan Raya Tulikup – Jalan Raya IB Puja – Simpang SKB, Simpang 4 Tusan – Simpang 4 Banjarangkan, dan finish di Pura Dalem Sarimerta, Banjarangkan, Klungkung.
Kemudian jalur yang dilalui Ida Sesuhunan Ratu Gede dan Ratu Mas Tojan yakni Jalan Raya Tojan – Jalan Raya Takmung – Simpang 4 Takmung – Jalan Raya Tojan – Jalan Raya Takmung – Simpang 4 Takmung – Jalan Raya Losan – Jalan Uma Salakan – Jalan IB Puja – Simpang 4 Banjarangkan – finish di Pura Dalem Sarimerta Banjarangkan Klungkung.
Dan Ida Sesuhunan Ratu Gede dan Ratu Mas Sari Merta akan melalui jalur Pura Dalem Sarimerta – Jalan IB Puja – Simpang 4 Banjarangkan – dan finish di Pura Dalem Sarimerta Banjarangkan Klungkung. (BTN/Denpost/119)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *