Biasa menonton balapan mobil atau motor? Sekali waktu, saksikanlah atraksi Sampi (Sapi) Gerumbungan yang ada di Kabupaten Buleleng. binatang berkaki empat itu dihias, lalu diajak berlari kencang, ibarat sebuah balapan. Kegiatan ini memang seru, menghibur sekaligus ajang untuk mengenal dan melestarikan budaya. Atraksi budaya ini menjadi primadona, sehingga dilaksankan secara turun temurun. Tak hanya masyarakat lokal, wisatawan sangat tertarik dengan aktivitas ini. Bahkan, tak jarang, wisatawan ikut mencoba menjadi joki sampi gerumbungan tersebut.
Dalam pelaksanaannya, sepasang sampi pilihan akan menarik joki dalam tempat duduk yang telah dihias dengan berbagai perlengkapan khas Bali. Sampi yang diikutsertakan tentunya sudah terlatih dan dipandu oleh orang-orang yang ahli dan profesional. Sampi Gerumbungan merupakan warisan nenek moyang yang sampai sekarang masih dipertahankan eksistensinya. Biasanya, setiap Umanis Galungan, atraksi ini selalu menjadi tontonan menarik bagi masyarakat dan biasa diadakan di lapangan umum Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Plt Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Elisabeth Maria Parinussa, ST mengatakan, Buleleng sebagai daerah agraris memiliki kesenian khas kaum petani yang telah menjadi satu atraksi wisata unggulan, yakni sampi gerumbungan. Atraksi wisata ini, bahkan disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng lebih menekankan pada keindahan dekorasi yang digunakan serta keterampilan petani dalam mengendalikan sapi-sapi mereka. “Sampi Gerumbungan adalah kekayaan khasanah budaya lokal Buleleng,” sebutnya.
Sampi Gerumbungan di Buleleng lebih menekankan pada sisi keindahahan, keseragaman dari langkah kaki serta bentuk tubuh sapi yang tegak dan gagah. Selain untuk menjaga tradisi, keyakinan bahwa hasil persawahan dan pertanian akan berlimpah jika menggunakan sapi saat membajak sawah. Hal itu, masih tertanam dengan baik di pemikiran mereka bagi sebagian besar petani yang sampai kini masih menjaga tradisi membajak sawah dengan sepasang sampi.
Gerumbungan itu, mirip Genta besar yang terbuat dari kayu dengan ukuran besar yang digantungkan pada leher sapi jantan. Sepasang sapi yang sudah terlatih dihubungkan pada lehernya dengan sebuah alat dari kayu yang disebut “uga”. Jadwal dan tempat pelaksanaan di Buleleng, diantaranya Parade Sampi Gerumbungan (Juni) serangkaian pelaksanaan Event Buyan Festival dan Twin Lake Festival di Kawasan Danau Buyan Desa Pancasari, Lomba Sampi Gerumbungan (September / Oktober) serangkaian dengan pelaksanaan Event Sail Indonesia di Lapangan Desa Kaliasem, dan Optional Package (On request) bertempat di Desa Menyali, Desa Bebetin, Desa Panji, Desa Kaliasem. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *