Pecinta satwa burung, saat ini belum bisa berwisata ke Bali Bird Park, sebab di masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Darurat untuk Jawa – Bali, Daya Tarik Wisata (DTW) yang beralamat di Jalan Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar itu ditutup sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Selama tidak beroperasi, Bali Bird Park tetap melakukan perawatan dan pemeliharaan burung termasuk menyiapkan pakan burung seperti biasa. “Untuk pakan burung, kami tetap siapkan setiap hari tidak ada yang berubah dari sebelumnya,” kata General Manager, Pande Suastika, Selasa (6/7).
Meski tidak ada kunjungan, semua jenis burung yang ada termasuk satwa yang masuk dalam kategori hampir punah masih tetap sehat dan terjaga dengan baik. “Kami selalu merawat dan memelihara burung-burung ini dengan baik. Makan dan kesehatannya pasti terjamin. Untuk urusan makan dan kesehatan, dilakukan oleh petugas yang memang ahli di bidangnya. Walau status tutup, tetapi petugas yang memberi makan dan kesehatan tetap kerja setiap hari. Termasuk para petugas kebersihan,” imbuh Pande Suastika.
Selama Bali Bird Park tidak beroperasi, burung-burung yang menjadi daya tarik utama itu tetap dijaga dan dirawat. Substitusi pakan pun dilakukan tanpa mengurangi nilai gizi dan tetap menjaga kesehatannya. Jenis pakan aneka burung yang ada, diantaranya buah-buahan, sayuran, daging, dan ulat. “Kami membeli pakan langsung ke pedagang dan ke petani secara langsung. Disamping itu. “Kami menyiapkan dokter khusus untuk menjaga kesehatan 1100 burung dengan 250-an spicies yang ada,” ucapnya.
Sejak virus corona mewabah di pulau dewata tahun lalu, kunjungan wisatawan langsung turun, bahkan DTW yang mengandalkan keunikan ratusan species burung dan taman yang menyerupai habitat beragam jenis burung itu sempat tidak beroperasi, karena mengikuti instruksi pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Setelah Bali menerapkan tatanan kehidupan era baru (new normal), Taman Burung ini buka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Semoga angka kasus covid juga menurun, sehingga PPKM Darurat tidak berlanjut,” harapnya pria kalem ini. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *