Selonding Kreatif dari Tugek Carangsari

Selonding kreatif persembahan Sanggar Seni Tugek Carangsari, Duta Seni Kabupaten Badung tampil memukau di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44, Selasa (21/6). Sanggar yang didukung para seniman kreatif ini menampilkan garapan instrumental gamelan klasik bertempat di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Provinsi Bali. Konsep sajian dalam satu garapan utuh itu, diperuntukan untuk menghormati tokoh maestro seniman topeng tugek Alm. I Gusti Ngurah Windia.

Dalam pementasnya menampilkan delapan orang penabuh, dua penari dan satu sendon (nyanyian dalang), mereka memainkan bilah-bilah selonding yang khas, hasil dari ekplorasi gamelan yang masuk katagori klasik dan sakral. Seperangkat selonding itu dipadukan dengan alat musik berupa gamelan reong, suling dan satu buah gong gede sungguh menarik. Salah garapan utuh berjudul “Manyelonding” ( Manyolonte di Dalam Selonding) tampil berkesan. Manyelonding ini ditata I Kadek Putra Guna Wisnawa, dan I Gusti Ngurah Alit Supariawan, S.Sn.

Alit Supariawan menjelaskaan, garapan ini terinspirasi dari dialog Tupeng Tugek Carangsari yang diperankan tokoh Tugek Alm. Ngurah Windia. Dialog yang disampaikan sering membahas tentang air. “Garapan ini merupakan balutan perpaduan antara energi air di bumi dengan mengalirnya energi taksu dalam pementasan topeng, laksana lakunya air itu sendiri,’ terangnya.

Sajian seni selonding kreatif ini berlangsung 45 menit, selain menabuh gamelan selonding, aktrasi garapan ini juga melantunkan tembang –tembang dengan lirik dari dialog Tugek. Sebagai wujud penghormatan kepada sang maestro, dalam pementasan tersebut juga dibawa tapel tugek serta foto alm. I Gusti Ngurah Windia. Penontonpun tampak larut, menikmati suguhan yang dibalut apik oleh penerus seniman Carangsari tersebut.

Selonding yang dibawa merupakan seperangkat gamelan yang dimiliki Puri Carangsari. “ Gamelan selonding ini dibeli sekitar tahun 1990-an, namun karena ‘pelawahnya’ sebagian sudah rusak, gamelan selonding ini diperbaiki kembali, bagi kami kesempatan menampilkan selonding kreatif menjadi motivasi tersendiri dalam upaya pengembangan seni –seni klasik, tanpa meninggalkan pakem tradisi yang sudah diwarisi,” ungkapnya. (BTN/bud)

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos

Need Help? Chat with us