Inna Bali Heritage Hotel kini menyambut wisatawan dengan suasana ceria. Berbagai persiapan, terkait kebersihan dan kesehatan serta penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) telah dilakukan dengan baik. Itu karena hotel yang beralamat di Jalan Veteran No 3 Banjar Lelangan – Denpasar sebelumnya menjadi tempat Isolasi Terpusat (Isoter) di Kota Denpasar. “Kami sudah melakukan sterilisasi dengan disinfectant, melakukan general cleaning di seluruh kamar dan aeral hotel. Bahkan, tim Tenaga Kesehatan (Nakes) Kota Denpasar sudah melakukan cek dan dinyatakan aman untuk dibuka bagi wisatawan,” kata General Manager, Ketut Ari Sulistiari, Rabu (16/9).
Hotel bersejarah ini, sempat menjadi tempat Isoter sejak 24 Juli hingga 1 September 2021 lalu. Selama menjadi pusat Isoter itu, tidak menerima tamu lain karena khusus menangani orang yang melakuka isolasi. Saat itu, disiapkan 50 kamar dengan 100 bad. Khusus untuk melayani orang isoter itu dilakukan oleh tim Nakes dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. Orang-orang yang melakukan Isoter merupakan warga yang ber-KTP Denpasar. “Kami hanya menyiapkan breakfast, lunch dan dinner serta laundry,” ucapnya.
Walau demikian, para pelayan staff hotel tetap melengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), seperti memakai masker, face shield, selop tangan, penutup kepala dalam menyiapkan berbagai menu. Kebersihan tetap dijaga, mencuci bahan sbelum memasaknya. “Pada saat kami
mulai tanggal 7 September lalu, wisatawan sudah mulai berdatangan. Sekarang ini isian kamar sebanyak 15 persen didominasi tamu lokal Bali. Event-event juga ada, seperti meeting dari perusahan swasta, arisan ibu-ibu PKK, dan besok nanti ada program central vaksinasi Bali Bangkit,” ungkapnya.
Kepercayaan tamu itu juga karena hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap. Tamu bisa mencuci tangan, membersihkan tangan dengan hand sanitiser, serta melakukan cek suhu untuk memastikan kesehatannya. Hal itu sudah menjadi kebiasaan baru bagi wsatawan yang akan menginap atau tinggal di hotel. Tempat mencuci tangan disiapkan sebelum masuk loby, ada di restoran, dan di kamar-kamar. Khusus hand sanitizer disiapkan di restoran, front office, ruang meeting dan meja-meja lainnya. “Kebetulan kami baru mendapat barkot PeduluLindungi kemarin, sehingga tamu juga wajib mendonwludnya,” ucapnya.
Sejak memasuki tatanan kehidupan era baru, Hotel yang terletak di Pusat Kota Provinsi Bali itu telah menerapkan prokes dengan persyaratan Cleanliness, Health, Safety, Environmental friendly (CHSE). Bahkan sudah menerima sertifikat CHSE dari Kementrian Pariwisata RI. Karena itu, dulu sempat merancang program wedding untuk wisatawan atau masyarakat lokal, dengan penerapan prokes sesuai yang diterapkan pemerintah. “Dalam mengtelola hotel dimasa pandemic ini, kami padukan dengan program Green Hotel yang sempat diikuti bersama Dinas Pariwisata Kota Denpasar,” imbuhnya.
Melakukan kebersihan serta tetap berhemat. Apalagi di masa pandemic yang kunjungan wisatawan tak sebanyak dulu. Jendela dibuka agar sinar bisa masuk ke dalam ruangan, bantal dan kasur dijemur terlebih usat menjadi Isoter. Penghematan listrik, air, potong pohon dan garden yang semua itu dilakukan oleh karyawan. Sebelumnya dikerjaka oleh pihak ketiga. Sekarang ada gerakan Jumat bersih. “Pada kondisi pandemi ini, kami hanya tidak memperpanjang tenaga kontrak dan tenaga harian. Sekarang ini kami bekerja secara bergiliran, dengam pengaturan waktu. Gaji tetap dibayar, namun tunjangan makan dan transport dibayar sesuai kehaditran,” tutupnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *