Di masa pandemi, tak menyurutkan ekspresi para perupa Bali untuk menghasilkan sebuah karya kreatif. Ide-idenya bahkan susah ditebak, namun mampu disajikan dalam sebuah karya seni yang bukan hanya dalam bentk seni rupa, tetapi juga seni petunjukan dengan pesan yang sangat khas. Lihat saja, aksi mereka di Batubelah Art Space, Lepang Klugkung pada Redite Umanis Warigadean, Minggu (17/10). Para peruba dari berbagai daerah ini menyajikan Spirit Artepak Nusantara sebagai bagian dari ekosistem budaya.
Batubelah Art Space menjalankan aktivitas ekosistem budaya dari tahun ke tahun melalui program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Spirit Artepak Nusantara merupakan program jangka panjang tiga sampai enam program sepanjang tahun. Spirit Artepak Nusantara Perform adalah program kedua, AgrapanaNawaSena Perform program pertama yang sudah berjalan. Program komunitas lukis kaca dan komunitas patung padas adalah program aktivitas yang terus berjalan sepanjang minggu.
Artepak ritus, menjadi agenda pada saat itu. Spirit Artepak Nusantara (Bali) Perform aktivitas semi privat aktivitas seni yang mengedepankan riset melalui silahturami dengan petilesan-petilesan yang tersebar di seantero jagat Bali. Artepak ritus ini masih eksis hingga hari ini, sebagai tempat pemujaan atau festival-festival dalam spirit ritual masyarakat ‘pengempon’. Candi Gunung Kawi, Relief Yeh Pulu, dan Kerthagosa, tiga tempat ini menjadi tujuan tapak tilas dilakukan pada hari Redite Umanis Warigadean 17 Oktober 2021. Perjumpaan patilesan lokal genius sebagai upaya merangkul spirit yang terus hidup dengan cara-cara mengamati artepak tersebut.
Perform Konsep mengangkat Candi Gunung Kawi dan Yeh Pulu yang menyetubuh dengan bumi. Sedangkan Kerthagosa dibangun para undagi melalui konsep-konsep arsitektural yang khas berhiaskan Lukisan Klasik Kamasan naratif dengan kisah-kisah kontekstual. Selain ekspresi visual, teks-teks bertaburan pada ritus-ritus tersebut, berupa angka tahun pembuatan situs, bisa juga raja pembuatnya. Penagkapan secara gelombang dan kasat mata ini diharapkan memberi pemantik pada seniman, selanjutnya dikembangkan dalam penggalian konsep gerak,suara, rupa pada perform besoknya Soma Paing Warigadean di Batubalah Art Space.
Di bagian akhir mengelar Sharing, sebagai perjalanan tubuh yang telah memuat spirit dari situs-situs tersebut memunculkan aksi dan reaksi. Hal itu menstimulus hadirnya perjalanan tubuh berupa pertunjukan baru. Sebuah pertemuan antara tubuh lama dan tubuh kini melahirkan kompleksitas medium, konsep-konsep, dan renungan teks situs. Dialektika pertunjukan coba dibincangkan dari berbagai sudut pandang, baik itu dari masyarakat tradisional maupun masyarakat hari ini. Pada bincang-bincang ini diharapkan menemukan berbagai pemikiran, desain breaf konsep, praktik-praktik perform sebagai rekomendasi dalam konteks seni pertunjukan. Semoga berkah datang dari berbagai penjuru. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *