Semangat dan penuh kedamaian. Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run berbagi semangat keharmonisan global di dua lokasi utama di Ubud, Bali, tepatnya Puri Ubud yang indah dan Agung Rai Museum of Art (ARMA) yang luas. Lebih dari 70 orang pelari yang berasal dari 20 negara itu menerima sambutan hangat dari Penglingsir Puri Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati. “Saya terkenang akan pertemuan pertama dengan Sri Chinmoy dalam sebuah acara penghormatan 9 raja-raja Indonesia bersama ayah yang merupakan Raja Ubud pada 2004,” kata Tjokorda Gde Putra saat menyambut peserta kunjungan ini.

Para pelari kedamaian yang berjumlan 130 merupakan bagian dari Center Sri Chinmoy Internasional datang berkunjung ke Bali, hingga 9 Pebruari untuk menikmati keindahan budaya Bali beserta kearipan lokalnya. “Saudara-saudara saya dan saya pribadi, merasa senang dan terhormat menyambut para pelari Peace Run di Puri Ubud. Teringat jelas saat kita bersama-sama di Bale Rangki menikmati konser Sri Chinmoy Bhajan Singers berkolaborasi dengan salah satu penyanyi terbaik di Bali,” kenangnya.

Saat itu, Tjokorda Putra penuh semangat memegang Obor Kedamaian tinggi-tinggi didampingi putranya, Tjokorda Agung Ichiro Sukawati. Kegiatan Sri Hcinmoy Peace Run ini juga diisi dengan konser musik spiritual gratis “Song of the Soul” pada 28 Januari 2023 pukul 18.00 Wita bertempat di Hotel Inna Bali Heritage. Para musisi dari seluruh penjuru dunia bakal menampilkan musik karya Sri Chinmoy.

Direktur Eksekutif Peace Run, Salil Wilson menyampaikan ucapan terima kasi mewakili seluruh tim, pelari kedamaia yang hadir saat itu. Salil lalu membacakan komentar Sri Chinmoy tentang Bali. “Dari semua tempat yang telah kukunjungi selama 15 atau 16 tahun terakhir, Bali adalah yang terbaik. Bali memiliki segalanya; ketulusan, kesederhanaan, kemurnian, kerendah hatian dan kedamaian. Adakah kualitas Ilahi yang tidak dimilikinya…? Bali adalah surga di atas bumi,” ucap Salil membacakan kutipan Sri Shinmoy.

Pada kesempatan tersebut, Penglisir Puri Ubud menerima buku terbaru cetakan pertama karya Sri Chinmoy berbahasa Indonesia, “Permata Kebahagiaan” dan “The Jewels of Happiness”. Saat itu, dua perwakilan keluarga kerajaan Surakarta dan Solo, Adhityo dan Maharani Dipokusumo turut hadir menerima sambutan hangat Tjokorda Putra. Acara penyambutan dengan tarian Bali yang dibawakan oleh anak-anak yang berlatih di Puri seminggu sekali sebagai bagaian dari program pelestarian budaya.

Sore harinya, tim pelari kedamaian kemudian bergerak menuju ARMA Museum dan Resort. Agung Rai, pendiri ARMA menyambut kunjungan itu. Agung Rai dengan penuh kasih mengenang kunjungan Sri Chinmoy dan murid-muridnya ke ARMA. Keberadaan patung perunggu Sri Chinmoy yang didedikasikan Pebruari 2009 terletak di pintu utama ARMA memberikan kesan bermakna bagi yang hadir di sana.

Acara Peace Run diadakan di depan area patung Sri Chinmoy yang dihiasi kalung bunga dengan penuh semangat. Penari anak-anak membawakan tarian tradisional Bali yang penh ekspresi menyambut peserta Peace Run ini. Para peserta kemudian melakukan prosesi berjalan mediatif dipimpin oleh Agung Rai mengelilingi patung dan galery lukisan di depannya. Bulan ini, gallery menampilka pameran karya lukis Sri Chinmoy yang bertajuk “Lukisan Perdamaian dan Keharmonisan Dunia”.

Perlu diketahui, plakat baru dari batu pualam menjelaskan tentang Sri Chinmoy dan kegiatan kedamiaan beliau diletakan disamping patung ditujukan untuk ribuan pengunjung yang datang setiap tahunnya. (BTN/r)