Dibukanya sekolah secara terbatas mesti disikapi secara hati hati oleh semua pihak, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M menghimbau untuk mengutamakan kehati-hatian dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Tabanan. “Pemberlakuan PTM Terbatas ini agar tidak menjadi cluster baru dalam perkembangan virus Covid 19. Kita harus hati-hati sekali karena cluster ini yang harus kita waspadai,” katanya dalam diskusi bersama Kepala Dinas Pendidikan di Kantor Bupati Tabanan, Jumat (24/9).
Dalam diskusinya, membahas terkait kesiapan PTM terbatas yang direncanakan untuk diterapkan di Tabanan pada awal Oktober 2021. Surat Edaran Bupati Tabanan, menyusul SKB 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 dan Surat Edaran Gubernur Bali tentang Pelaksanaan Pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Bali, yang menyatakan bahwa PTM Terbatas bisa diberlakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
Melalui aturan pola pembelajaran yang diberlakukan hanya sebanyak 50% dari kapasitas jumlah siswa dan penerapan waktu belajar dengan sistem shifting atau bergantian, dengan perhitungan 1 shiftnya akan berlangsung selama 90 menit. Simulasi PTM di Tabanan sejatinya sudah pernah dilakukan sejak bulan Juli 2021 lalu. Namun penyempurnaan kesiapan, terhadap Satgas Covid-19 maupun protokol kesehatan ketat di setiap jenjang satuan pendidikan harus dipastikan bisa dipenuhi terlebih dahulu.
Bupati Sanjaya menghimbau untuk seluruh tenaga pengajar atau guru wajib seluruhnya divaksin. Apabila ada yang belum divaksin dengan alasan tertentu, maka tidak diijinkan untuk mengajar. “Jika seluruh kabupaten/kota di Bali serempak keputusannya, akhir bulan ini atau awal oktober nanti akan segera kita laksanakan. PTM adalah metode belajar yang lebih efektif dan efisien, dengan mempertimbangkan interaksi langsung yang terjadi antar siswa, meskipun dengan pembatasan protokol yang ketat,” ucapnya.
Yang jelas, pemberlakukan secara ketat 3M, memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak harus benar benar dilakukan. Selalu ditegaskan, diingatkan serta diharuskan. Persuasi serta edukasi. Jangan sampai lelah meskipun angka Covid-19 aktif menunjukkan angka penurunan. fasilitas cuci tangan serta hand sanitizer sudah dilengkapi di sekolah. Di semua kelas. Anak anak tidak boleh bergerombol sesusai sekolah. Hal ini harus dikomunikasikan dengan para orang tua agar menjemput tepat waktu seandainya anak tersebut antar jemput. yang tidak, diharuskan langsung pulang.
Kepala Disdik, I Nyoman Putra, juga menekankan akan terus melakukan tinjau ulang terkait persiapan, satgas dan pelaksanaan protokol kesehatan. Ia juga meminta agar hendaknya para orang tua menyediakan waktu untuk mengantar anak ke sekolah dan langsung menjemput sampai ke rumah usai belajar, agar anak langsung pulang ke rumah dan potensi anak-anak terpapar bisa ditekan.
D isamping itu, ia juga menyampaikan akan ada konsekuensi pemberlakuan PTM Terbatas jika salah satu sekolah lalai dalam memberlakukan Prokes sampai dengan terpapar, salah satunya adalah penutupan sekolah tersebut. “Terkait dengan kegiatan olah raga pada PTM terbatas ini tidak kita berlakukan, karena berpotensi ada kontak fisik, begitupun dengan kantin sekolah” pungkasnya. (BTN/pal)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *