Wakil Bupati (Wabup) Tabanan I Made Edi Wirawan, SE, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Tabanan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mengikuti Webinar bertajuk Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Kolaboratif Dalam Mempercepat Penanganan Covid-19 via zoom meeting di Ruang Rapat Wakil Bupati, Senin, (2/8). Webinar yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian tersebut, juga diikuti Ketua Satuan Tugas Penanganana Covid-19 para Narasumber, para pimpinan Daerah, Bupati, Walikota, Wakil Bupati, Wakil Walikota se-Jawa Bali beserta jajaran, jajaran Forkopimda se-Jawa-Bali dan seluruh anggota Satgas se-Jawa-Bali serta undangan lainnya.

Mendagri Tito Karnavian mengatakan, selama hampir satu setengah tahun pandemi ini melanda seluruh Dunia, tidak terkecuali Indonesia dan bahkan hampir seluruh Provinsi dan Kabupaten dan Kota di Indonesia serta berdampak pada semua sektor yang menghancurkan perekonomian Negara. “Krisis ini bukan hanya krisis kesehatan, tetapi juga krisis multi dimensi,” ujarnya.

Wabup Edi Wirawan mengapresiasi webinar ini karena menjadi momentum bagi Kabupaten dan Kota khususnya Tabanan dalam membuat strategi untuk menangani permasalahan yang diakibatkan pandemi Covid-19. Selain terus menerus melakukan langkah langkah kolaboratif dengan satu strategi yang sama dengan Forkopimda serta dengan Instansi-instansi Vertikal dan Lembaga di Daerah.

Dalam Webinar lanjutan, yakni Focus Discussion Group (FGD) Dukungan Kegiatan Kajian Operasinal Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid19, Wabup Edi Wirawan menyampaikan perkembangan situasi dan rencana strategi penanganan di wilayah Kabupaten Tabanan.

Salah satu langkah yakni pelayanan Tracing, Testing dan Treatment (3 T) penanganan Covid-19 di Kabupaten Tabanan, diantaranya mensinergikan kekuatan tracing bersama Nakes, TNI, Polri serta Satgas Gotong Royong, optimalisasi pelacakan kontak erat bersama nakes, TNI, Polri dan Satgas Desa, melakukan testing melalui Swab Antigen dan Swab PCR oleh Fasyankes, mengoptimalisasi keluarnya hasil pemeriksaan, meningkatkan kapasitas pelayanan dari ketersediaan ruangan isolasi, ketersedian BMHP, Insentif Nakes dan memantau dengan ketat ketersediaan oksigen. (BTN/bud)