Bali sesunguhnya tak memiliki kekurangan apapun, tetapi ketika pandemic Covid-19 ekonomi Bali terpuruk. Bali memiliki sawah yang hijau, gunung, danau, pantai dan budaya yang sudah menyatu dengan manusia, sehingga keterpurukan itu semestinya tak terjadi. Maka penggalian-penggalian dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Bali. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Bali, Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ketika menjadi narasumber dalam acara Talkshow Bali Beyond Travel Fair (BBTF) bertajuk “Balancing In Harmony” di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Rabu (15/6).
Semua itu, karena pembangun di Bali terjadi penyimpangan pangan. Nilai-nilai filosofi itu yang semestinya diangkat, atau seharunya ada, namun tidak ada. Karena itu, Pemerintah Provinsi Bali telah membangun insfrastruktur yang masih sesuai dengan kaedah. Walau demikian, penyimpangan sekitar 50 persen dari pariwisata dan 50 persen dibawahnya UMKM. “Kalau penyimpanmgan wilayah, di Bali Selatan lebih banyak jika dibandingkan dengan Bali Timur, Bali Barat dan Bali Utara. Nah, ketidak seimbangan ini diijawab penerintah melalui pembangunan insfrastruktur,” katanya.
Pembangunan apapun itu, harus ada budaya. Itu karenja budaya di Bali menyatu dengan masyarakatnya. Dalam buku Padma Bhuana yang saya tulis, melihat sonasi pada 4 penjuru dan satu di tengah Panca Dewata. Semua wilayah di Bali memiliki karakter yang berbeda-beda, tetapi yang terjadi justru menyamakan dengan karaker yang ada, sehingga menjadi menghasilkan produk yang sama. Sebut saja di Bali Utara, tanpa harus menduplikat yang di Bali Selatan.
Cok Ace sapaan akrabnya, juga menynggung pariwisata Bali yang mengarah pada tourisma medical. Sanur sebagai tourism medical karena Bali memiliki potensi tersebut. Bali memiliki kawasan yang budaya tumbuh-tumbuhan, dan itu dikembangkan di Rendang Karangasem. Obat-obatan itu tumbuh sendiri di tanah Bali. Herbal menjadi satu karakteristik Bali yang otentik dan unik. “Kita harus jaga kultur dan budaya kita. Budaya Bali kita pertahankan sebagai salah satu menciptakan kuality tourism,” sebutnya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra yang akrab disapa Gusde mengatakan, Sanur merupakan daerah matahari terbit. Bali itu sebagai matahari yang baru terbit yang menerangi Bali setelah kurang lenih dua tahun tertidur. “Ada beberapa pembangaunan di Sanur, seperti pelabuhan yang sebelumnya belum ada, kini ada. Adanya pelabuhan ini diharapkan bisa menopang perekonomian. Disamping itu, pembangunan rumah sakit tourism internasional yang berhadapan langsung dengan matahari terbit,” sebutnya.
Sejak 2016 Sanur Villigre Festival selalu ada untuk menunjukam pada dunia bahwa Sanur Bali dalam kondisi yang sangat layak dikunjungi. Namun yang terpenting adalah menunjukan kepada dunia bahwa Sanur Village Festival inilah culturule kita, budaya dan tradisi Bali yang masih terpercaya.
Sementara The Ayurvedic Doctor Como Shambhala – Dr. Prasanth yang juga menjadi narasumber mengatakan, sehat itu sangat penting. Kalau semua sehat maka ekonomi akan berjalan dengan baik. Welnes-welnes datang dari dalam diri manusia. “Pandemi ini mestinya menjadi pelajaran yang sangat berarti bagi kita untuk tetap dan harus menjaga kesehatan dengan cara memberi perhatian khusus,” ungkapnya.
Sedangkan narasumber Nigerian Travel Two (NTT) Global Destinations, Elizabeth Agboola
Ellizabeth lebih memaparkan potensi masyarakat Negeria yang lebih banyak melakukan perjalanan ke luar negeri. Negeria menjadi potensi pasar destinasi Bali. Orang-orang Negeria yang tinggal di luar negaranya lebih benyak melakukan perjalanan wisata.
Sementara Ketua Asita Putu Winastra mengatakan, herbal tourism yang ada di Bali bisa menyuguhksn sesuatu yang berbeda. Maka ini konsep tourism kedepan harus berubah. Contohnya yoga akan mencari tempat hening dan bagus. “Hilling kita bawa ke tempat melukat yang kita kuatkan brandingnya, sehingga mereka mendapat penyembuhan untuk dirinya. “Saat ini baru sekitar 30 persen yang sudah melakukan model tourism itu, sehingga kami akan perbanyak produk,” ucapnya. (BTN/bud)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *